Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Logam Mulia Bergejolak, Pidato Trump Guncang Pergerakan Harga Emas

Logam Mulia Bergejolak, Pidato Trump Guncang Pergerakan Harga Emas Kredit Foto: EmasKu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga logam mulia global termasuk harga emas mengalami koreksi meski cenderung stagnan dalam perdagangan di Senin (20/1). Pasar menyoroti sejumlah dinamika ekonomi termasuk arah kebijakan yang diambil oleh Donald Trump di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Selasa (21/1), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia global. Semua komoditas kompak bergerak turun kecuali Palladium:

  • Emas Spot: Turun 0,1% menjadi US$2.697,60 per ounce
  • Emas Berjangka AS: Melemah 0,3% Menjadi US$2.740,10 per ounce.
  • Perak: Turun 0,6% Menjadi US$30,16 per ounce.
  • Palladium: Stabil di US$947,99 per ounce.
  • Platinum: Melemah 0,2% menjadi US$940,84 per ounce.

Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer, mengatakan bahwa penurunan harga emas dan logam mulia lainnya kali ini relatif terbatas karena daya tarik emas sebagai lindung nilai saat ketidakpastian meningkat.

"Meski ada tekanan jual, emas tetap menjadi pilihan saat ketidakpastian meningkat," ujarnya.

Pasar yang awalnya bimbang telah mendapatkan kepastian arah kebijakan dari Donald Trump. Iamenegaskan pihaknya berencana untuk melakukan investigasi terkait praktik perdagangan tidak adil oleh China, Kanada, dan Meksiko.

Trump di sisi lain juga menegaskan akan menerapkan tarif baru untuk negara-negara asing guna memperkaya rakyat dari AS. Dirinya juga akan menggantikan kebijakan sebelumnya yang dianggap menguntungkan pihak luar.

Arah kebijakan tarif yang agresif ini dapat memicu inflasi dan meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. Selain itu, gejolak mata uang dolar yang ditimbulkan oleh arah kebijakan terbaru ini juga dapat  mendukung kenaikan harga emas.

Baca Juga: Perkuat Investasi, Petinggi Graha Prima Borong 600 Ribu Lembar Saham GRPM

Adapun The Federal Reserve (The Fed) sejauh ini diperkirakan akan menahan suku bunga pada pertemuan di 29 Januari 2025. Ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih cepat  dapat mendukung kenaikan harga emas dalam waktu dekat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: