Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WIKA Dorong Swasembada Pangan, Energi, dan Hilirisasi Lewat Proyek Strategis

WIKA Dorong Swasembada Pangan, Energi, dan Hilirisasi Lewat Proyek Strategis Kredit Foto: Instagram/Wijaya Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan kinerja gemilang dengan membukukan kontrak baru sebesar Rp20,66 triliun hingga Desember 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrak baru per November 2024 yang tercatat Rp19,96 triliun. Mayoritas kontrak baru WIKA berasal dari segmen infrastruktur dan gedung sebesar 42%, diikuti sektor industri penunjang konstruksi 32%, EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning) 20%, dan properti sebesar 6%.

Hingga akhir 2024, WIKA mengerjakan 75 proyek konstruksi di seluruh Indonesia, termasuk 42 proyek strategis nasional (PSN) dan delapan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Beberapa proyek strategis yang baru diraih di antaranya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji Paket VI senilai Rp544 miliar dan lanjutan Bendungan Jragung senilai Rp187 miliar.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menyatakan bahwa proyek-proyek ini mendukung transformasi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan kas, dengan skema pembayaran bulanan dan uang muka yang memungkinkan operasional mandiri.

Baca Juga: Transformasi Berhasil, WIKA Bakal Fokus Garap Proyek Nasional dan Hilirisasi

"WIKA memiliki dua peran penting dalam mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Sebagai Agent of Development Pemerintah, WIKA melalui pembangunan proyek strategis nasional akan membawa Indonesia mencapai swasembada ekonomi, pangan, dan energi. Sebagai Value Creation Company, WIKA melalui proyek EPCC hilirisasi dan industrialisasi akan menciptakan nilai tambah bagi produk dalam negeri," ujar Agung, Kamis (23/1/2025). 

Salah satu proyek unggulan WIKA, Bendungan Tiga Dihaji Paket VI, bertujuan mendukung pengelolaan sumber daya air yang optimal, mengurangi risiko banjir, serta menyediakan pasokan air baku dan irigasi di Kabupaten OKU Selatan, Sumatra Selatan. Bendungan ini dirancang untuk mengendalikan banjir di DAS Selabung dan DAS Komering, menyediakan air baku bagi 13 kecamatan, dan mengatur debit Sungai Komering untuk kebutuhan pertanian.

Baca Juga: WIKA DIsarankan untuk Fokus Proyek Pangan dan Energi di 2025

Tidak hanya itu, bendungan ini dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 2x20 MW yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber listrik dari luar daerah.

Komitmen WIKA terhadap keberlanjutan tercermin melalui penerapan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di setiap tahap pengerjaan proyek. WIKA menggunakan motor listrik, penerangan berbasis solar cell, serta melakukan penghijauan dan pengelolaan limbah dengan melibatkan masyarakat setempat. "Kami percaya bahwa proyek Bendungan Tiga Dihaji tidak hanya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, tetapi juga menjadi contoh nyata dalam menerapkan solusi infrastruktur yang berkelanjutan dan berbasis teknologi ramah lingkungan. Ini sejalan dengan upaya WIKA dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan," tambah Agung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: