![Ini Langkah BUMN-Kemendag Bawa UMKM Menuju Pasar Global Berkelanjutan](https://foto.wartaekonomi.co.id/files/arsip_foto_2023_10_11/erick_thohir_112205_big.jpg)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melihat potensi sinergi antara kementeriannya dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu bersaing di pasar internasional.
Erick Thohir mengemukakannya dalam konferensi pers bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso di kantor Kementerian BUMN, Jumat (24/1/2025). Ia menegaskan kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemandirian ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM.
"Kita kedatangan Bapak Menteri Perdagangan Budi Santoso. Salah satunya, kita akan menyesuaikan beberapa program yang mempunyai keberpihakan kepada UMKM. Sejalan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, salah satu peran utama BUMN adalah mendukung ekonomi kerakyatan, termasuk memberikan dukungan strategis kepada UMKM," ucapnya, dikutip dari siaran pers BUMN, Kamis (30/1).
Erick menambahkan, Kementerian BUMN telah mengambil langkah konkret melalui pengembangan Platform PaDi UMKM yang memberikan akses bagi pelaku UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN. Pada 2024, platform ini telah mencatat 54 ribu seller dengan total nilai transaksi mencapai Rp58 triliun.
"Fitur ekspor yang tersedia di PaDi UMKM memungkinkan pembeli luar negeri untuk memesan langsung produk UMKM, seperti keberhasilan produsen madu murni yang berhasil menembus pasar Thailand," sambung Erick.
Selain itu, sinergi ini didukung oleh peran aktif bank BUMN. Erick menyampaikan, BNI secara rutin mengadakan pelatihan bulanan untuk UMKM, mulai dari pelatihan finansial hingga pengenalan produk perbankan, serta menyediakan produk pembiayaan khusus yang mempermudah akses bagi diaspora dan pelaku usaha ekspor.
BNI juga aktif mempromosikan produk UMKM melalui pameran internasional, didukung oleh jaringan globalnya di delapan negara.
Sementara itu, sambung Erick, BRI terus mendukung sektor mikro dengan menginisiasi acara besar seperti UMKM Expo 2025 yang menargetkan 50 ribu pengunjung. Acara ini dirancang untuk memperluas akses pasar melalui expo, bazaar, business matching, dan peluang kolaborasi.
Dalam pertemuan tersebut, Erick dan Budi menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas program, termasuk memastikan bahwa pameran UMKM yang diikuti harus memiliki buyer yang jelas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement