Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Qverse Bidik Pertumbuhan Bisnis Tiga Kali Lipat di 2025

Qverse Bidik Pertumbuhan Bisnis Tiga Kali Lipat di 2025 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Qverse optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2025. Pada tahun ini, Qverse menargetkan pertumbuhan bisnis tumbuh dua hingga tiga kali lipat dibanding 2024.

“Target 2025 pasti kita ingin tumbuh dibandingkan 2024. Mungkin dari kita sendiri incar 2 hingga 3 kali pertumbuhan . Kalau dibandingkan sama start up mungkin kita lebih konservatif. Kita merasa target ini cukup konservatif dan kita merasa bisa mencapainya,” kata Direktur Qverse Teuku Al Hafidh saat menghadiri diskusi Alternative Funding Outlook for 2025: The Future Growth of Strategic Debt di Jakarta, Rabu (12/2).

Sementara itu, CEO Qverse, Gena Bijaksana menambahkan bahwa kehadiran Qverse sebagai mitra pertumbuhan berfokus untuk menjadi partner pertumbuhan berkelanjutan bagi para founders dan bisnis di Indonesia. 

Baca Juga: Loan Market Yakin Bisnis Pinjaman Tetap Moncer, Meski Ekonomi Bergejolak

Gena menekankan pentingnya untuk para founders dan bisnis untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam mengejar pertumbuhan. “Mindset growth at all cost sudah tidak lagi relevan di masa sekarang. Kini founders dan bisnis harus memiliki strategi untuk mencapai pertumbuhan dengan prot yang sehat, pengeluaran yang rasional dan tepat dengan kebutuhan, dan penggunaan pendanaan dengan basis fundamental bisnis yang kuat,” ucap dia.

Head of Investor Relations Qverse, Anggara Pradipta menyampaikan bahwa Qverse menjunjung prinsip Prot, Prudence, and Promising fundamentals (3P) dalam prosesnya.

Memahami dinamika industri dan kompleksitas bisnis, kata dia, Qverse hadir dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing portofolio. Di samping itu, Qverse juga sangat berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis para portofolio. 

“Dalam prakteknya, Qverse menerapkan sistem monitoring pertumbuhan bisnis yang menyeluruh dan berkala untuk memitigasi risiko dan memproyeksi tantangan bisnis kedepannya sehingga risiko dapat diantisipasi bersama-sama,” tegas dia.

Baca Juga: Sudah Berdiri Selama 30 Tahun, Ini Rahasia Bisnis Ina Cookies Bisa Laku 20 Ribu Topless dalam Sehari

Sementara itu, kehadiran alternatif funding melalui Venture Debt dinilai para pelaku industri menjadi salah satu pilihan strategis untuk ekspansi dan menumbuhkan bisnis. Hal ini disampaikan Yukka Herlanda selaku CEO dan Founder Brodo, Leonard Utomo, CEO Endorphins, dan Gion Darwis, CEO MB Truss Co yang turut dalam hadir dalam diskusi tersebut.

Mereka sepakat menilai Venture Debt memberikan opsi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan masing-masing prol dan risiko bisnis tanpa mengurangi dilusi kepemilikan. Soal menavigasikan kompleksitas bisnis terkait dengan pendanaan, mereka menyetujui bahwa sebelum mengambil pendanaan, founders harus terlebih dahulu memiliki fundamental bisnis yang solid. 

“Dengan adanya fundamental bisnis yang sehat, pendanaan akan digunakan untuk hal-hal yang bersifat ekspansi pertumbuhan bisnis sehingga dengan sendirinya akan mengurangi risiko kegagalan bisnis atau pembayaran itu sendiri,” ucap CEO Endorphins, Leonard Utomo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: