Cetuskan Inovasi hingga Kolaborasi, Wamenekraf Apresiasi Future of Beauty Summit 2025

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar mengapresiasi acara Future of Beauty Summit 2025 yang diinisiasi oleh Female Daily.
Future of Beauty Summit 2025 mencetuskan inovasi, solusi, dan kolaborasi untuk mendorong perubahan ekonomi kreatif yang memengaruhi perilaku konsumen masa kini dan masa depan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Harga Pangan Stabil, Gabah Petani Harus Naik
Wamenekraf Irene menyampaikannya saat menjadi pembicara dalam sesi How Economic Changes Shape Consumer Behavior in Beauty Industry di The Westin, Jakarta, pada Senin (17/2/2025).
"Beauty bisa masuk dalam subsektor ekonomi kreatif seperti fesyen. Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara yang bagus dan terarah seperti ini. Beauty brand bisa bertemu untuk kolaborasi bareng ikut workshop and talkshow untuk menambah skill set dan mempersiapkan kemajuan brand-brand kecantikan lokal meski ada perubahan ekonomi yang fluktuatif dan taste dari masyarakat sebagai konsumen," kata Wamenekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Selasa (18/2).
Wamenekraf Irene mendefinisikan bahwa industri kecantikan lokal harus mengamankan pasar domestik dan produk kosmetik Indonesia juga harus dikenal go global. Dengan kata lain, industri kecantikan tak hanya menjadi raja di negeri sendiri, tetapi juga merambah ke seluruh dunia.
“Tren baru, inovasi produk, hingga aktivitas yang eksploratif mampu mendukung industri kecantikan terus tumbuh dan maju. Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif berupaya menyelaraskan langkah kerja sama dengan kementerian-kementerian lain. Bersama Kementerian Perdagangan, kami sudah bicara terkait ekspor impor. Sementara dengan Kementerian Perindustrian dan Dewan Ekonomi Nasional ada beberapa special profit zone yang sudah dikembangkan untuk mendukung hilirisasi end to end yang bisa bantu investor," ungkapnya.
"Kita juga harus lihat industri kecantikan bukan hanya dari material, tetapi juga segi packaging apa yang dibutuhkan di Indonesia sebab marketnya sudah besar. We ready to take the company to global," tambahnya.
Wamenekraf Irene berharap Indonesia yang multikultural juga memiliki unique selling points yang dimiliki tiap brand. Bila bicara tentang sustainability product, maka industri tak hanya melihat pasar domestik, tetapi juga harus melirik pasar luar sebagai bentuk diversification of market step.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement