
Bursa Asia mencatatkan pergerakan yang variatif dalam perdagangan di Rabu (19/2). Pasar menyoroti perkembangan dinamika ekonomi menyusul rencana terbaru soal kebijakan tarif impor di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Kamis (20/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Bursa Asia. Beberapa indeks berhasil mencetak kenaikan yang cukup signifikan:
- Shanghai Composite (China): Naik 0,81% menjadi 3.351,54.
- Shenzhen (China): Naik 1,46% ke 10.772,65.
- Kospi (Korea Selatan): Menguat 1,7% ke 2.671,52.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,27% ke 39.164,61.
- Hang Seng (Hong Kong): Melemah tipis 0,14% ke 22.944,24.
- Straits Times (Singapura): Naik 0,22% ke 3.934,04.
Industri China tengah dipenuhi optimisme, hal ini menyusul pertemuan mereka dengan Presiden China, Xi Jinping. Langkah tersebut menimbulkan spekulasi bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh untuk industri lokal dalam rangka mengatasi perlambangan ekonomi dari China.
Meski belum ada detil mengenai isi pertemuan tersebut namun spekulasi muncul bahkan pemerintah juga mendorong perusahaan swasta untuk ikut serta berlomba dalam memulihkan perlambatan ekonomi di China.
Xi juga sepertinya ingin memperkuat industri menyusul meningkatnya friksi geopolitik akibat kebijakan tarif impor dari Presiden AS, Donald Trump.
Trump baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk memberlakukan tarif impor mobil, semikonduktor dan farmasi hingga 25%.
Langkah ini mengikuti kebijakan tarif sebelumnya yang mencakup bea masuk 10% untuk barang impor dari China serta tarif 25% untuk baja dan aluminium pada awal bulan ini.
Baca Juga: Pengaruhi Suku Bunga, Respons The Fed Soal Kebijakan Tarif Impor Trump
Rencana tarif baru tersebut menambah ketidakpastian dalam pasar apalagi mengingat efeknya yang dapat memperluas perang dagang dengan pusatnya adalah AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement