- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Lampaui Target Penjualan, Jababeka (KIJA) Pasang Target Lebih Tinggi di 2025

PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat pencapaian gemilang dalam penjualan pemasaran real estat (marketing sales) sepanjang 2024 dengan meraih Rp3,19 triliun.
Angka ini tak hanya melampaui target awal sebesar Rp2,5 triliun, tetapi juga melampaui revisi target pertengahan tahun sebesar Rp3 triliun, dengan kenaikan 6% dari revisi tersebut dan 44% lebih tinggi dibandingkan pencapaian 2023 yang sebesar Rp2,21 triliun.
Kontribusi terbesar datang dari Kendal yang menyumbang Rp2,14 triliun dari penjualan lahan seluas 135,9 hektar, meningkat 73% dari tahun sebelumnya. Mayoritas investor di Kendal berasal dari luar negeri, dengan dominasi 91% dari Hong Kong, China, dan Korea Selatan.
Dua transaksi terbesar di kawasan ini datang dari perusahaan China di sektor industri ban dan otomotif, masing-masing membeli 49 hektar (dalam dua transaksi) dan 12,7 hektar lahan.
Baca Juga: Jababeka Resmi Groundbreaking Jababeka Bizpark, Proyek Ruko Multiguna di CBD Cikarang
Sementara itu, Cikarang mencatat marketing sales sebesar Rp942,9 miliar dari lahan seluas 15,4 hektar, meningkat 3% dari tahun sebelumnya. Sebagian besar berasal dari penjualan tanah matang kawasan industri senilai Rp478,7 miliar serta tanah dan bangunan Rp464,2 miliar.
Dari total penjualan di kawasan industri senilai Rp694 miliar, 78% berasal dari investor domestik dan 22% dari investor asing, terutama China. Penjualan terbesar di Cikarang adalah lahan 4 hektar kepada perusahaan Indonesia di sektor data center.
Baca Juga: Penjualan Arwana Citramulia (ARNA) Naik Jadi Rp2,63 Triliun di 2024, tapi Labanya Menyusut
Tak ketinggalan, Tanjung Lesung dan proyek lainnya menyumbang Rp101,9 miliar, melonjak 77% dibandingkan 2023. Dengan performa solid di 2024, KIJA optimistis menatap 2025 dengan target marketing sales Rp3,5 triliun.
Dari angka tersebut, Rp1,25 triliun ditargetkan berasal dari Cikarang dan lainnya yang mencakup Rp800 miliar dari tanah matang dan produk industri serta Rp450 miliar dari residensial dan komersial. Sementara Kendal diproyeksikan menyumbang Rp2,25 triliun yang sepenuhnya merupakan produk industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement