- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Tingkatkan Efektivitas Program Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Foundation Beri Pelatihan SROI dan IKM untuk Binaan PFseries

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation memberikan pelatihan Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kepada 97 peserta selaku pelaksana program PFseries sebagai upaya mendorong pembangunan SDM serta mewujudkan kemandirian masyarakat yang sejalan dengan Asta Cita pemerintah.
Mereka terdiri dari 59 young leaders PFmuda yang memiliki proyek sosial, 15 technopreneur PFsains yang memiliki inovasi teknologi dan energi, dan 23 dosen dari perguruan tinggi selaku mentor dari program Desa Energi Berdikari Soba Bumi (DEB SoBI).
Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo mengutarakan motivasi di balik pelatihan SROI dan IKM ini.
“Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen Pertamina melalui Pertamina Foundation untuk meningkatkan kapasitas para pelaksana program kami. Selain memberikan stimulan pendanaan, kami juga memberikan pelatihan-pelatihan. Dengan harapan, efektivitasnya meningkat dan berkelanjutan karena SROI dan IKM menjadi kunci untuk menilai efektivitas dari program pemberdayaan masyarakat,” ungkap Bulo dalam keterangan resminya, Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga: Kelola Pertamina dengan Semangat Asta Cita Presiden Prabowo
Pelatihan yang berlangsung pada 17-20 Februari 2025 ini mendatangkan pengajar dari Lembaga Pengembangan Manajemen dan Bisnis (LPMB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR).
Materi pelatihan yang diajarkan mencakup pengenalan dan penjelasan mengenai SROI, dan dampak perubahan terkait ekonomi, sosial, lingkungan, dan wellbeing. Lalu, para peserta juga diajarkan tentang unsur-unsur SROI dan cara menghitungnya. Setelah materi, mereka menghitung SROI dari proyek yang dijalankan serta mempresentasikannya.
Selain SROI, materi tentang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) juga diajarkan kepada para peserta. Materi yang diberikan mulai dari pengenalan, tujuan, aspek-aspek, dan ruang lingkup survei sekaligus metode survei dan cara menghitung skor IKM.
Tidak hanya materi di kelas, para peserta juga diajak untuk berkunjung ke salah satu binaan PFmuda terbaik, yakni Kampung Lali Gadget. Di sana, mereka diperlihatkan contoh implementasi proyek sosial inovatif, kreatif, sekaligus praktik survei IKM dan SROI.
Salah satu peserta pelatihan, Arfianti Novita Anwar selaku mentor Desa Energi Berdikari Sobat Bumi dari Universitas Pasir Pengaraian mengungkapkan kesannya mengikuti pelatihan.
Baca Juga: Pertamina Genjot Produksi Minyak 416 Ribu Barel! Begini Strateginya
“Saya awalnya tidak tahu bahwa dampak itu bisa diukur, hanya bisa terlihat dari yang sudah dipublikasikan. Dan pelatihan ini juga menghindari yang namanya self-claim karena ternyata dampak bisa diukur secara kuantitatif dan benar-benar ilmu yang baru buat saya. Dengan begitu, saya memiliki insight yang baru terkait bagaimana menghitung dampak dari kegiatan kemasyarakatan,”jelas Arfianti.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement