Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedutaan Inggris Rampungkan Program Akses Digital 2024, Berdayakan 672 Peserta di Indonesia Timur

Kedutaan Inggris Rampungkan Program Akses Digital 2024, Berdayakan 672 Peserta di Indonesia Timur Kredit Foto: BerdayaBareng
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan BerdayaBareng, telah menyelesaikan fase ketiga dan terakhir dari Program Akses Digital 2024 pada 26 Februari 2025 di Palu, Sulawesi Tengah. Tahun ini, program mengusung tema "Membangun Literasi Digital dan Keuangan Berkelanjutan dengan Kolaborasi Pentaheliks", yang dilaksanakan di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Program ini bertujuan untuk membangun komunitas digital dan kreatif yang inklusif di Indonesia Timur, dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi komunitas marjinal.

Acara penutupan program di Palu menghadirkan diskusi panel lintas pemangku kepentingan dengan topik “Praktik Baik Program Pemberdayaan dalam Literasi Digital dan Keuangan; Meraih Peluang Karir Global di Era Digital”. Forum ini mempertemukan perwakilan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), akademisi, dan pelaku bisnis, membahas penguatan kolaborasi pentaheliks untuk pemberdayaan, literasi digital, dan keuangan yang berkelanjutan.

Pemerintah Inggris telah mendanai proyek ini sebesar £100.000 (Rp2 miliar) melalui Program Akses Digital. Sejak Juli hingga November 2024, program ini telah menjangkau 533 penerima manfaat dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan komunitas marjinal lainnya.

Baca Juga: RI-Inggris Perkuat Kemitraan Strategis Sektor Digital, Ini Cakupannya

Dari jumlah tersebut, 100 peserta terbaik dipilih sebagai fasilitator program, yang kemudian membentuk 19 organisasi komunitas digital inklusif di daerah masing-masing. Hingga kini, program ini telah memberi manfaat bagi 672 orang di tiga provinsi.

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah dan BerdayaBareng telah berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan dan memperkuat inklusi keuangan di daerah tersebut.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menegaskan bahwa Program Akses Digital merupakan bagian dari komitmen pemerintah Inggris dalam memperluas akses digital bagi komunitas yang terpinggirkan.

“Inisiatif ini menyoroti komitmen kami untuk mempromosikan akses digital yang terjangkau, inklusif, aman, dan terlindungi guna membantu membangun pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.”

Baca Juga: Cegah Brainrot di Era Digital, Menkomdigi Meutya Hafid Serukan Keseimbangan Literasi Digital dan Aktivitas Fisik

Sementara itu, Co-founder BerdayaBareng, Pratiwi Hamdhana AM, menyatakan bahwa model pelatihan digital berbasis komunitas yang diterapkan dalam program ini telah menciptakan efek domino dalam pemberdayaan masyarakat.

“Harapan kami adalah model ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain yang ingin membangun ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif.”

Salah satu peserta dan fasilitator program, Nur Hidayat Koho, menuturkan bahwa pengalaman ini tidak hanya memberdayakan dirinya secara pribadi tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitasnya di Alor, NTT.

“Saya berharap dapat mengangkat komunitas saya dengan keterampilan dan pengetahuan yang telah saya peroleh, menciptakan lingkungan di mana kita dapat berkembang bersama dan saling mendukung.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: