- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Meski Pendapatan Naik, Petrosea (PTRO) Alami Penyusutan Laba hingga 20% pada 2024
Kredit Foto: WE
Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), berhasil mencatatkan pendapatan US$690,81 juta pada 2024. Angka ini meningkat 19,59% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$577,61 juta. Kinerja pendapatan yang solid ini berasal dari berbagai segmen bisnis yang dijalankan perusahaan.
Segmen bisnis sepanjang waktu menjadi kontributor utama dengan total pendapatan US$626,63 juta. Dari jumlah tersebut, konstruksi dan rekayasa menyumbang US$299,17 juta, penambangan menghasilkan US$290,15 juta.
Sementara itu, jasa dan lain-lain masing-masing berkontribusi US$34,62 juta dan US$2,68 juta. Adapun segmen bisnis pada waktu tertentu yang berasal dari penjualan batu bara, menghasilkan tambahan US$64,17 juta.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Bukukan Lonjakan Pendapatan Tembus Rp28,70 Triliun, tapi Laba Bersih Anjlok
Meningkatnya pendapatan juga disertai dengan kenaikan beban usaha langsung yang melesat menjadi US$600,52 juta. Meski demikian, laba kotor PTRO tetap tumbuh dari US$82,10 juta pada 2023 menjadi US$90,28 juta pada 2024.
Namun, tekanan terjadi di berbagai pos beban lainnya. Beban penjualan dan administrasi naik menjadi US$51,62 juta, sementara beban bunga dan keuangan melonjak 30,75% menjadi US$25,89 juta. Kenaikan paling signifikan terjadi pada beban pajak final, yang meroket 119,68% menjadi US$9,71 juta.
Dampak dari meningkatnya beban tersebut terlihat pada laba bersih PTRO yang mengalami penurunan 20,05%, dari US$12,20 juta pada 2023 menjadi US$9,69 juta di 2024. Hal ini juga berdampak pada laba per saham yang menyusut dari US$0,0123 menjadi US$0,0097.
Baca Juga: Petrosea (PTRO) Kantongi Kontrak Rp4,03 Triliun, Siap Garap Proyek Tambang Baru
Dari sisi neraca keuangan, total aset PTRO per 31 Desember 2024 meningkat signifikan dari US$727,94 juta menjadi US$867,26 juta. Kenaikan aset ini juga diikuti oleh meningkatnya liabilitas, dari US$492,31 juta menjadi US$617,51 juta. Sementara itu, ekuitas perusahaan turut bertumbuh dari US$235,63 juta menjadi US$249,75 juta.
Secara keseluruhan, PTRO masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam hal pendapatan dan aset, tetapi peningkatan beban operasional dan pajak menjadi tantangan yang perlu diperhatikan ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement