Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Menarik Diri, Potensi Melemahnya Ekonomi Amerika Serikat Membebani Dolar AS

Investor Menarik Diri, Potensi Melemahnya Ekonomi Amerika Serikat Membebani Dolar AS Kredit Foto: Unsplash/Alexander Mils
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali mengalami tekanan dalam perdagangan di Selasa (11/3). Pasar valuta asing terus terbebani oleh kekhawatiran seputar tarif perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Rabu (12/3), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilai greenback terhadap mata uang utama global lainnya turun 0,48% menjadi 103,40. Hal ini menjadi penurunan beruntun selama tujuh sesi dari Dolar AS.

Baca Juga: Lihat Nasib Kanada, Sekutu Amerika Serikat Dinilai Perlu Waspadai Donald Trump

Kepala Riset FX G10 dan Strategi Makro Amerika Utara Standard Chartered Bank, Steve Englander mengatakan bahwa pasar terbebani dengan prospek melemahnya ekonomi dari Amerika Serikat.

"Semua yang rentan terus menunjukkan pelemahan: Ekuitas Amerika Serikat nampaknya masih lesu," ujar Steve Englander.

Ucapan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang nampaknya tidak peduli soal ketidakpastian akibat tarif serta potensi resesi akibat kebijakan tersebut membuat pasar kehilangan optimismenya soal Dolar AS.

Di sisi lain, kekhawatiran akan gejolak inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi membuat investor berbondong-bondong meninggalkan pasar saham yang turut menambah tekanan terhadap pasar uang global.

Pasar juga kini semakin yakin dengan potensi keputusan pemangkasan suku bunga akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed). Kini pasar memperkirakan setidaknya suku bunga akan dipotong sebesar 85 basis poin di 2025.

Baca Juga: Bisa Jadi Bumerang, Ekonomi Amerika Serikat Terancam Langkah Trump

Adapin investor kini menantikan rilis data inflasi konsumen dari Amerika Serikat. Hal tersebut akan menjadi indikator kunci dalam menentukan arah kebijakan moneter dari The Fed.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: