Pameran Tekstil & Garmen INATEX 2025 Akan Digelar di Jakarta, Hadirkan Teknologi dan Tren Masa Depan Fashion Berkelanjutan

Industri tekstil dalam negeri belakangan terus mengalami kemuduran akibat tekanan ekonomi dan daya saing dari produk impor. Sebagai salahsatu upaya mengembalikan gairah pertumbuhan industri ini, sebuah pameran tekstil dan garmen internasional INATEX – INDO INTERTEX 2025 edisi ke-21 akan digelar di Jakarta. Pameran ini diharapkan menjadi wadah strategis untuk memperkuat daya saing dan mendorong pertumbuhan industri secara nasional.
INATEX – INDO INTERTEX 2025 akan berlangsung selama 3 hari yakni 15-27 April 2025 mendatang di jiexpo Kemayoran, Jakarta dan akan diikuti oleh 500 perusahaan dari 12 Negara yang akan menghadirkan kesempatan eksklusif bagi para pelaku industri untuk menjelajahi perkembangan teknologi terbaru, tren global, serta solusi inovatif dalam berkelanjutan, digitalisasi dan efisiensi energi dalam Industri tekstil dan garmen dengan luasan area lebih dari 24.000 sqm .
INATEX – INDO INTERTEX 2025 memainkan peran penting bagi para pelaku industri tekstil di Indonesia karena menjadi satu – satunya wadah yang kredibel untuk merintis, memperluas hingga memimpin transformasi sektor tekstil & garmen lokal dengan menghadirkan beragam produk ramah lingkungan dan berkelanjutan di antaranya organic & natural fibers, recycled textile, plant based & biofabricated materials, low – impact & waterless dyeing, smart & sustainable textiles, DTG printer, dan masih banyak lagi,” kata Paul Kingsen, Direktur Utama Peraga Expo.
Menurut Paul, dalam pameran ini Peraga Expo menargetkan sebanyak 16.000 pengunjung dari kalangan professional maupun pelajar akan menghadiri selama pameran ini berlangsung. “Pameran ini dapat meningkatkan wawasan mengenai tren, inovasi dan teknologi terbaru hingga memperluas jaringan bisnis melalui B2B match making. Untuk menghadiri pameran pengunjung dapat mengakses secara gratis dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui link http://indonintertex.com/visitor-registration/.”
Sepeti diketahui, Pemerintah memproyeksi industri tekstil dan garmen menjadi salah satu dari 3 industri utama yang akan mendorong sektor ekonomi kreatif berkembang pesat di tahun 2025. Revolusi fesyen dengan penekanan pada material ramah lingkungan dan berkelanjutan akan menjadi sub kategori paling diminati.
Merujuk dari hal tersebut Pasar global sustainable fabric diperkirakan akan terus berkembang pesat, terutama di industri pakaian, furnitur, dan medis. Nilainya diproyeksikan mencapai $72,7 miliar pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 10,6% dari 2024 hingga 2030.
“Pada 2023, nilai pasar sustainable fabric tercatat sebesar $29,1 miliar dan diproyeksikan terus meningkat, dari $32,74 miliar pada 2024 menjadi $74,8 miliar pada 2032, dengan CAGR 12,5% selama periode 2024–2032,” ujar Jemmy Kartiwa Sastraatmadja, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement