
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) buka suara terkait maraknya seruan di media sosial yang mengajak masyarakat menarik dana dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ajakan ini muncul setelah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) disebut akan mengelola dana dividen BUMN.
Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak terlihat adanya penurunan signifikan pada dana pihak ketiga atau simpanan di bank BUMN.
Menurutnya, jika memang terjadi penarikan dana dalam jumlah besar, maka hal itu akan langsung tercermin dalam penurunan simpanan bank.
“Kan kelihatan tuh kalau bank, kalau ada nasabah narik itu langsung anjlok simpanannya. Tapi kalau di bank-bank BUMN nggak kelihatan sih,” kata Seto saat ditemui di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Baca Juga: LPS Sebut Investor Salah Paham Soal Dividen Bank BUMN
Meskipun begitu, Seto mengaku belum bisa membagikan data terbaru terkait kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank BUMN.
Namun, ia menegaskan bahwa secara prinsip tidak ada tren penurunan simpanan yang signifikan di bank milik negara. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perbankan nasional tetap stabil dan aman.
Berdasarkan catatan Warta Ekonomi, sebanyak Rp200 triliun dari dividen BUMN tahun 2025 akan dialokasikan ke BPI Danantara.
Baca Juga: BNI Buka Suara Soal Viral Seruan Tarik Dana di Bank BUMN, Begini Katanya
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menyebutkan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari total Rp750 triliun yang dihimpun pemerintah dari berbagai sumber, termasuk dividen BUMN dan penghematan anggaran.
Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir telah melaporkan pencapaian dividen BUMN tahun ini mencapai Rp300 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp100 triliun dikembalikan ke BUMN sebagai modal kerja, sementara sisanya digunakan untuk investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement