Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenekraf Tekankan Pentingnya Penguatan Ekosistem Animasi RI Melalui Pengembangan IP Lokal

Kemenekraf Tekankan Pentingnya Penguatan Ekosistem Animasi RI Melalui Pengembangan IP Lokal Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya dan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar melakukan pertemuan dengan Pipilaka, pelopor karya animasi berbasis sosial dan lingkungan di Gedung Menara Merdeka, Jakarta, pada Kamis (6/7/2025).

Menekraf Riefky Harsya dan Wamenekraf Irene, dalam pertemuan tersebut, menekankan pentingnya penguatan ekosistem industri animasi nasional melalui pengembangan kekayaan intelektual (IP) lokal.

Baca Juga: Lewat Pertapreneur Aggregator, Pertamina Bangun Ekosistem UMKM Berkelanjutan di Indonesia

Pipilaka, yang bernaung di bawah Yayasan Pipilaka, berfokus pada penyelenggaraan kegiatan edukasi, sosial, budaya, dan seni. Programnya bertujuan mengembangkan animasi lokal dengan pendekatan berbasis lingkungan dan kemanusiaan.

“Semakin banyak animator, semakin kaya sisi kreativitasnya. Animasi membutuhkan agent of creativity, dan kemampuan animator lokal sudah tak diragukan lagi,” ujar Menekraf Riefky, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Jumat (7/3).

Wamenekraf Irene menilai Pipilaka memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem animasi yang maju, terutama dari sisi teknologi.

“Pipilaka adalah fundraising people, sehingga kita bisa menghubungkannya dengan aset-aset yang sudah ada. Meski fokusnya lebih ke anak-anak, tindakan kecil ini punya makna besar bagi generasi mendatang. Setelah IP lokal tercipta, bisa dikembangkan menjadi merchandise atau berkolaborasi dengan IP lokal lain yang sudah ternama,” kata Irene.

Lebih lanjut, Irene menyebutkan bahwa berbagai aktivasi dan venue dapat mengakomodasi karya animasi Pipilaka.

“Pipilaka bisa menghadirkan short video animation untuk KAI dan Bandara Soekarno-Hatta agar karya animator lokal lebih terlihat. Ada juga venue di Taman Ismail Marzuki dan Kota Tua Jakarta yang bisa dimanfaatkan untuk pameran imersif. Animasi Pipilaka tak hanya memiliki aspek bisnis, tetapi juga sosial, sehingga pengembangan IP lokal dapat memberikan dampak lebih luas,” tambahnya.

Nama Pipilaka berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti semut. Filosofi Pipilaka mencerminkan nilai gotong royong, di mana tindakan kecil dapat menghasilkan dampak besar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: