Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Siapkan Tarif Balasan untuk Trump: Incar Tisu Toilet hingga Bourbon AS

Uni Eropa Siapkan Tarif Balasan untuk Trump: Incar Tisu Toilet hingga Bourbon AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa dikabarkan tengah berupaya untuk menyatukan suara untuk merespons tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal ini akan menambah ketegangan dagang global.

Dilansir dari Reuters, Minggu (6/4), Komisi Eropa dikabarkan dengan berupaya untuk menyusun daftar produk yang akan masuk dalam tarif balasan pihaknya terhadap AS. Hal ini ditunjukkan sebagai pesan bahwa pihaknya siap melawan jika negosiasi tak kunjung dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Juga: Usai Keluarkan Tarif, Kini Trump Ingin Pangkas Suku Bunga AS

Adapun kebijakan balasan ini tak hanya menyasar logam namun juga sejumlah  produk yang tak terduga, mulai dari permen karet, dental floss, hingga tisu toilet dan berlian. Salah satu titik panas dalam diskusi adalah bourbon dari AS.

Komisi Eropa mempertimbangkan tarif 50%, yang langsung memicu ancaman tarif 200% dari Trump. Hal ini membuat beberapa anggota khawatir karena mereka adalah eksportir utama anggur.

"Langkah-langkah ini harus cukup tegas untuk membawa mereka ke meja perundingan, tapi jangan sampai memicu eskalasi besar," kata Diplomat Uni Eropa.

Uni Eropa sendiri akan segera menggelar pertemuan tingkat menteri perdagangan di Luxembourg. Pertemuan tersebut akan membalas sejumlah dampak hingga respons terhadap tarif balasan dari AS.

Sejauh ini, beberapa negara zona euro sudah memperlihatkan arah respons mereka terhadap tarif dari AS. Prancis ingin balasan yang luas, termasuk pembekuan investasi ke AS. Irlandia menyerukan pendekatan hati-hati dan terukur. Sementara Italia mempertanyakan apakah perlu membalas sama sekali.

Baca Juga: Minta Trump Sadari Efek Tarif, China: Market Global Tak Bohong

Daftar tarif balasan ini dikabarkan kemungkinan besar disetujui, kecuali terjadi penolakan oleh mayoritas khusus yang kecil kemungkinannya. Tarif akan diberlakukan dalam dua tahap: sebagian kecil mulai 15 April. Sisanya pada pertengahan Mei 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: