Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Tolak Tawaran Vietnam Meski Siap Pangkas Tarif ke 0%

AS Tolak Tawaran Vietnam Meski Siap Pangkas Tarif ke 0% Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa komitmen Vietnam untuk meniadakan tarif impor atas produk asal AS belum cukup menjadi dasar untuk mencabut kebijakan tarif baru. Penasihat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menilai praktik kecurangan non-tarif menjadi persoalan utama dalam hubungan dagang kedua negara.

“Kami tidak bisa hanya melihat tarif nol sebagai solusi. Permasalahan terletak pada pelanggaran non-tarif yang justru lebih merugikan,” ujar Navarro mengutip wawancara bersama CNBC, Jakarta, Selasa (8/4/2025). 

Navarro menyebut bahwa sejumlah produk asal Tiongkok kerap dialihkan melalui Vietnam sebelum masuk ke pasar Amerika. Ia juga menyinggung isu pencurian kekayaan intelektual serta penerapan value-added tax (VAT) di Vietnam sebagai bentuk hambatan perdagangan yang tidak adil.

Baca Juga: Serikat Pengusaha Dorong Trump Review Kembali Besaran Tarif ke Vietnam

Pernyataan Navarro muncul beberapa hari setelah Presiden Donald Trump menyampaikan bahwa Vietnam telah menawarkan penghapusan tarif impor untuk produk AS. Namun, menurut Navarro, langkah tersebut baru sebatas niat awal yang belum cukup menjawab kekhawatiran utama Washington.

“Tarif nol hanyalah permulaan yang kecil,” ucap Navarro, yang menyiratkan perlunya tindakan nyata dari pihak Vietnam untuk menghentikan praktik curang yang ditudingkan.

Pekan sebelumnya, Presiden Trump mengumumkan gelombang tarif baru atas berbagai produk impor, termasuk bea masuk 46% untuk barang dari Vietnam. Kebijakan ini memicu kekhawatiran investor dan menyebabkan indeks VanEck Vietnam ETF (VNM) jatuh hingga 10% pada Kamis.

Vietnam selama ini dikenal sebagai pusat produksi untuk sejumlah merek global, termasuk sektor pakaian dan alas kaki yang memasok pasar AS. Kendati demikian, AS menganggap Vietnam belum sepenuhnya bersih dari praktik yang menguntungkan secara tidak adil.

Navarro menambahkan bahwa keberadaan VAT juga akan menjadi sorotan dalam perundingan dagang antara AS dan Uni Eropa. “Sejak era 1970-an, kami telah mengupayakan pelonggaran pajak VAT melalui WTO, tetapi selalu ditolak,” ujarnya.

Baca Juga: Ngegas Goda Trump, Vietnam Gencarkan Diplomasi Dagang ke Amerika Serikat

Baca Juga: Korsel Keluar Duit 23 Triliun untuk Nambal Dampak Kebijakan Tarif Trump

Meski ada niat baik dari Hanoi, Washington belum melihat alasan kuat untuk menarik kembali tarif. Pemerintah AS menekankan perlunya langkah korektif yang lebih dalam dari sekadar penghapusan bea masuk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: