Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Mundurkan Penerapan Tarif Global, Investor Jadi Ragu Simpan Dolar AS

Trump Mundurkan Penerapan Tarif Global, Investor Jadi Ragu Simpan Dolar AS Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali melemah dalam perdagangan di Kamis (10/4). Pasar mata uang kehilangan kepercayaan terhadap dolar menyusul tarik-ulur kebijakan tarif oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Jumat (11/4), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya turun 0,44% menjadi 100,44. Hal ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.

Baca Juga: Euforia Bursa Asia, Optimisme Investor Bangkit Usai Trump Menunda Implementasi Tarif

Trump mengejutkan pasar dengan langkahnya membatalkan sebagian besar tarif tinggi yang baru saja diberlakukan terhadap puluhan negara mitra dagang dari AS.

Namun Trump juga turut menaikkan tarif atas impor dari China. Total beban tarif terhadap negara tersebut kini mencapai 145%, memicu kekhawatiran lebih lanjut atas hubungan dagang dari China-AS.

“Hingga kemarin, pasar tengah mengalami dislokasi besar karena penyesuaian terhadap rezim tarif baru. Tapi sekarang, dengan adanya jeda, semua penyesuaian itu kembali berubah arah,” ujar Kepala Divisi Structuring untuk Amerika Utara Moneycorp New Jersey, Eugene Epstein.

Adapun Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan bahwa harga konsumen (CPI) secara tak terduga turun di Maret 2025. Namun para analis memperingatkan bahwa perbaikan ini mungkin tidak berkelanjutan, terutama dalam konteks ketidakpastian tarif.

Baca Juga: Susul Manuver Trump, Von der Leyen Dorong Perdagangan Bebas Tarif Uni Eropa-AS

Lelang obligasi sepuluh tahun juga menunjukkan permintaan investor yang kuat. Ini menyebabkan imbal hasil surat utang sepuluh tahun turun 2 basis poin menjadi 4,376%. Hal ini turut membebani performa dari Dolar AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: