Tarif Trump Bikin Panik, Stablecoin Jadi Andalan Investor Kripto Lokal
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Gejolak global kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengguncang pasar dengan kebijakan tarif baru terhadap sejumlah negara mitra dagang. Efeknya langsung terasa ke berbagai sektor, termasuk pasar keuangan Indonesia.
IHSG mengalami panic selling, Rupiah tertekan hingga menyentuh Rp16.864 per dolar AS di pasar spot, dan bahkan sempat menembus Rp17.000 di pasar offshore. Tak terkecuali pasar kripto yang ikut dilanda aksi jual besar-besaran.
Kondisi ini mendorong pelaku pasar untuk bersikap lebih defensif. “Situasi makro saat ini memaksa investor untuk lebih berhati-hati, terutama terhadap aset berisiko. Bitcoin sempat mengalami koreksi lebih dari 25% dari titik tertingginya, dan altcoin juga menunjukkan hal yang sama,” ungkap Wan Iqbal, Chief Marketing Officer Tokocrypto.
Baca Juga: Siap Hadapi Dampak Tarif Trump, RI Akan Kedepankan Strategi Ini
Ia menambahkan bahwa volume perdagangan yang menurun dan lemahnya minat beli menandakan pasar masih dalam fase konsolidasi, sementara tekanan jual belum sepenuhnya reda.
Meski Trump sempat memberi sinyal positif dengan menangguhkan tarif selama 90 hari untuk 75 negara yang sedang bernegosiasi, kebijakan terhadap China justru berbanding terbalik.
Tarif terhadap Negeri Tirai Bambu langsung dinaikkan menjadi 125% dan berlaku segera. Langkah ini memicu kekhawatiran akan berlarutnya konflik dagang jangka panjang.
Di tengah tekanan tersebut, para investor kripto lokal mulai melirik aset yang lebih stabil. Stablecoin, terutama Tether (USDT), menjadi pilihan utama sebagai pelindung dari fluktuasi nilai tukar dan volatilitas pasar.
Baca Juga: CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Rp11,24 Triliun hingga Maret 2025
Data dari Bappebti mengungkapkan bahwa USDT telah menjadi aset kripto paling banyak diperdagangkan di Indonesia selama dua tahun terakhir, melampaui Bitcoin, Ethereum, dan Solana.
Volume transaksi USDT di tiga bursa kripto terbesar Indonesia bahkan telah melampaui angka $7 miliar sejak awal 2024, menurut data CoinMarketCap. Di Tokocrypto sendiri, pasangan USDT/IDR menyumbang lebih dari 25% dari total volume perdagangan harian dalam 24 jam terakhir.
“USDT telah menjadi jangkar utama dalam aktivitas trading lokal. Selain menawarkan stabilitas harga, USDT juga digunakan investor sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah,” jelas Iqbal.
Menurutnya, dominasi USDT juga memperkuat peran stablecoin tersebut sebagai pintu gerbang untuk masuk ke berbagai platform DeFi maupun aplikasi kripto lainnya. Ia juga menekankan bahwa stabilitas USDT membantu menjaga likuiditas dan menjadi alternatif menarik bagi investor yang ingin melindungi arus kas dari fluktuasi pasar kripto.
Baca Juga: Tiga Sosok Ini Diampuni Trump Usai Gagal Cegah Pencucian Uang Lewat Kripto
Iqbal pun menyarankan beberapa langkah strategis bagi investor dalam menghadapi ketidakpastian saat ini, mulai dari fokus pada aset mayor seperti Bitcoin, menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), hingga menjauhi altcoin spekulatif yang terlalu fluktuatif.
Diversifikasi portofolio ke stablecoin seperti USDT atau USDC juga bisa menjadi langkah bijak untuk melindungi nilai aset dari tekanan depresiasi Rupiah. Bagi mereka yang ingin tetap menjaga imbal hasil, strategi staking juga bisa jadi opsi menarik.
Fitur staking memungkinkan investor memperoleh pendapatan pasif dari aset kripto yang dimiliki, tanpa harus menjualnya di tengah pasar yang tidak stabil. Namun, Iqbal mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek likuiditas dan risiko lock-up agar strategi tersebut tetap selaras dengan kebutuhan jangka pendek dan tujuan investasi masing-masing.
“Pasar kripto tidak hanya soal spekulasi, tetapi juga manajemen risiko. Dalam situasi seperti sekarang, penting bagi investor untuk tetap waspada dan mengambil langkah cerdas dalam mengelola portofolio mereka,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement