Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DAS Serang Rampung, Kulon Progo Kini Aman dari Banjir dan Siap Panen Tiga Kali Setahun

DAS Serang Rampung, Kulon Progo Kini Aman dari Banjir dan Siap Panen Tiga Kali Setahun Kredit Foto: PTPP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah rampung 100%.

Proyek strategis nasional senilai Rp 295 miliar yang berlangsung selama 1.202 hari sejak 16 September 2020 ini resmi selesai pada 31 Desember 2023, dan kini membawa dampak nyata bagi masyarakat dan kawasan strategis seperti Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), lahan pertanian produktif, hingga permukiman warga, dengan total cakupan area perlindungan mencapai 1.428 hektare.

Proyek ini tidak hanya menjadi solusi jangka panjang pengendalian banjir, tapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi lokal. Menurut Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, terdapat tiga manfaat utama yang kini dirasakan masyarakat yakni pengurangan genangan banjir, peningkatan hasil pertanian, dan terbukanya potensi wisata air.

Baca Juga: PLTB Tolo Milik PTPP Beroperasi Penuh, Pasok Listrik Hijau untuk Sulawesi

"Sebelum proyek ini dimulai, wilayah sekitar Bandara YIA kerap dilanda banjir saat musim hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama. Hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas warga serta terbatasnya akses menuju bandara. Kini, sistem pengendalian banjir yang dibangun secara menyeluruh berhasil mengurangi area rawan genangan secara signifikan, sehingga meningkatkan konektivitas dan keamanan kawasan," ujar Joko, Jakarta, Senin (14/4/2025). 

Selain itu, sistem irigasi yang lebih tertata membuat petani yang sebelumnya hanya mampu panen 1–2 kali dalam setahun kini bisa mencapai tiga kali. Ini mendorong ketahanan pangan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi berbasis agraria di kawasan Kulon Progo.

Baca Juga: Progres Capai 91,7%, PTPP Kebut Penyelesaian Terowongan Sultan Alimuddin-Kakap Senilai Rp395 Miliar

Tak hanya teknis, proyek ini juga menyentuh aspek sosial-ekonomi lainnya. Kolam retensi yang dibangun sebagai bagian dari infrastruktur pengendali banjir dirancang untuk memiliki fungsi ganda: sebagai ruang rekreasi berbasis air. Diharapkan, destinasi wisata baru ini mampu mengundang wisatawan sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga.

Warga sekitar pun menyampaikan apresiasi atas manfaat proyek ini. “Setiap musim hujan kami selalu kebanjiran. Sekarang air tertampung dengan baik, dan bahkan bisa dimanfaatkan untuk sawah kami,” ujar salah satu warga setempat.

Proyek ini menjadi bukti kontribusi nyata PTPP dalam mendukung proyek astacita, khususnya di sektor swasembada pangan dan air. Dengan terus membangun infrastruktur desa yang berkelanjutan, diharapkan manfaat pembangunan ini terus meluas dan menjangkau berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: