
Nasib aplikasi yang viral di kalangan anak muda, TikTok untuk beroperasi di Amerika Serikat (AS) masih belum jelas alias tertunda karena menantikan kepastian pengenaan tarif Amerika Serikat ke negara asal TikTok yakni China.
Kepastian terkait dengan pengenaan tarif AS terhadap China mulai menunjukkan titik terang. Kabar ini dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya kenaikan tarif resiprokal antar kedua negara.
"Saya tidak ingin tarif naik, karena pada titik tertentu hal ini akan membuat orang tidak membeli,” kata Trump.
Ia berpendapat mungkin saja pihaknya melakukan penurunan tarif karena hal itu nantinya berakhir pada rusaknya daya beli di masyarakat.
Umu diketahui, pengenaan tarif AS kepada beberapa negara-negara lain mendapatkan reaksi keras dari banyak pihak sejak diumumkan pada 2 April 2025.
AS diketahui menetapkan pengenaan tarif sekitar 10 persen untuk setiap barang yang masuk ke AS dari beberapa negara yang memiliki hubungan baik, meski akhirnya pengenaan tarif itu ditunda karena menantikan negosiasi.
Tapi khusus untuk China, Trump menetapkan tarif resiprokan 145 persen, dan kemudian dibalas serupa oleh Presiden China, Xi Jinping.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement