
Pasar logam mulia bergerak secara beragam dengan harga emas kembali merosot tajam dalam perdagangan di Rabu (23/4). Pasar logam mulia kehilangan momentum akibat meredanya ketegangan dalam pasar menyusul arah kebijakan dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (24/4), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas utama dari logam mulia global. Harga emas anjlok tajam dalam sesi kali ini:
- Emas spot: Turun 3% menjadi US$3.281,6 per ons.
- Emas berjangka AS: Merosot 3,7% ke US$3.294,10 per ons.
- Perak: Naik 3% menjadi US$33,48 per ons.
- Platinum: Menguat 1,1% ke US$969,1 per ons.
- Palladium: Stabil dalam kisaran US$935,59 per ons.
Harga emas dunia melanjutkan penurunannya seiring menurunnya risiko terhadap sektor keuangan menyusul sinyal akan meredanya ketegangan dagang dari China-AS
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent menegaskan bahwa tarif yang terlalu tinggi antara kedua negara tidak bisa dipertahankan, dan perlu dikaji ulang sebelum negosiasi dagang bisa berjalan lebih lanjut dengan Beijing.
"Pasar mulai melangkah dari kekhawatiran perang tarif. Akan terjadi rotasi besar-besaran dari aset-aset safe haven ke saham-saham unggulan seperti Apple dan Tesla," ujar Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible.
Sentimen pasar finansial global juga perlahan membaik menyusul pertanyaan terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia baru-baru ini menegaskan tak akan memecat sosok dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.
Baca Juga: Gandeng BTN, Yayasan Universitas HKBP Nommensen Dukung Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
Adapun harga emas juga menurun akibat menguatnya dolar. Dolar yang menguat membuat emas menjadi semakin mahal untuk dibeli oleh investor yang tak menggunakan greenback sebagai mata uang utama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement