Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Bocorkan Pengganti LG yang Batal Investasi Rp129 Triliun

Menperin Bocorkan Pengganti LG yang Batal Investasi Rp129 Triliun Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan mundurnya konsorium Korea Selatan (Korsel) yang dikomandoi LG tak menjadi masalah karena saat ini, sudah ada penggantinya.

"Ada dua perusahaan yang memproduksi baterai untuk motor listrik yaitu PT Industri Ion Energisindo yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 10.000 pcs baterai per tahun dan investasi sebesar Rp18 miliar, serta PT Energi Selalu Baru yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 12.000 pcs baterai per tahun dan investasi sebesar Rp15 miliar," kata Agus.

Selain itu, terdapat 2 industri baterai sel untuk mobil listrik, yaitu PT HLI Green Power, yang merupakan konsorsium antara Hyundai Grup dan LG sebagai produsen sel baterai, dengan kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh dengan total nilai investasi mencapai USD1,1 miliar dolar AS.

"Industri sel baterai ini akan memasok 150.000 hingga 170.000 unit kendaraan bermotor listrik melalui PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack  yang memiliki kapasitas produksi mencapai 120 ribu pack baterai kendaraan bermotor listrik dengan total investasi sebesar Rp674 milliar," tambahnya.

Agus melanjutkan ada juga PT International Chemical Industry yang memiliki kapasitas produksi mencapai 100 MWh per tahun (setara dengan 9 juta sel), dengan target total kapasitas produksi sebesar 256 MWh per tahun (setara dengan 25 juta sel).

"Selain PT Hyundai Energy Indonesia terdapat 1 produsen baterai pack lain, yaitu PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia yang memiliki total nilai investasi lebih dari USD8,7 juta dengan kapasitas produksi sebesar 17.952 unit per tahun," tutupnya.

Sebelumnya, konsorsium Korsel yang dikomandoi LG membatalkan proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia pada Jumat, 18 April 2025. Proyek itu bernilai 11 triliun won atau US$ 7,7 miliar (sekitar Rp 129 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.841 per dolar AS).

Melansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap, konsorsium meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan perusahaan lainnya.

Semua entitas usaha sebelumnya telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik secara menyeluruh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: