Kredit Foto: Uswah Hasanah
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman di Hyatt Place, Makassar pada Rabu (23/4/2025).
Daam pertemuan tersebut, Menekraf mengungkapkan perlunya akselerasi potensi ekonomi kreatif yang melimpah di Sulsel. Dirinya menekankan pentingnya kolaborasi sekaligus pemberdayaan potensi ekonomi kreatif dari daerah sebagaimana amanat dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Jadi Wadah Pertukaran Inovasi dan Kreativitas, Kemenekraf Apresiasi Megabuild Indonesia 2025
Sulsel menjadi salah satu dari 15 provinsi prioritas untuk pengembangan ekraf sebagaimana disebutkan Menteri Ekraf Teuku Riefky berdasar dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Target rancangan teknokratik tersebut akan tercapai apabila setiap daerah bersama-sama menyukseskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Semangat Presiden Prabowo yaitu menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Sebab kreativitas anak bangsa dari berbagai subsektor justru tumbuhnya dari daerah. Apalagi Sulawesi Selatan ini salah satu dari 15 provinsi yang menjadi prioritas pengembangan ekonomi kreatif untuk 5 tahun ke depan,” kata Menekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Jumat (25/4).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan 82,6 persen dari 7.465.599 pengangguran di Indonesia berada pada rentang usia 15-39 tahun. Di sisi lain, rata-rata pertumbuhan jumlah tenaga kerja pada bidang ekraf mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 8,14 persen dalam 5 tahun terakhir (2020-2024).
Lalu berdasarkan data BPS tahun 2023, pekerja di bidang ekraf didominasi anak muda yaitu 18,77 persen Gen Z dan 38,50 persen Milenial, sisanya Gen X dan Baby Boomers atau sudah 43 tahun ke atas. Artinya ada potensi besar di bidang ekraf yang sangat bisa dimanfaatkan para anak muda Indonesia tetapi perlu dukungan dari pemerintah yaitu dengan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas.
“Kalau kita lihat pemuda Indonesia itu kebanyakan ingin kerja sesuai passion termasuk mungkin anak muda di Sulsel. Maka, lapangan kerja berkualitas harus kita buka dan tentu yang berkaitan dengan 17 subsektor ekonomi kreatif,” katanya.
“Tapi untuk memenuhi hal itu Kemenekraf tidak bisa gerak sendiri, harus ada kolaborasi antar lintas pemerintah provinsi dan pemerintah daerah sehingga masing-masing daerah harus membentuk Dinas Ekonomi Kreatif terlebih dahulu,” imbuh Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menyoroti pengembangan produk lokal terutama di Sulsel. Menurut Menteri Ekraf Teuku Riefky, produk lokal perlu diakselerasi melalui identifikasi potensi, dukungan pelatihan atau riset, dan promosi yang efektif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement