Kredit Foto: Kementerian Perdagangan
Di sisi lain, perluasan dan peningkatan akses pasar internasional terus menjadi prioritas utama kebijakan perdagangan. Pemerintah secara aktif melanjutkan negosiasi dan penyelesaian berbagai perjanjian dagang strategis.
Hingga April 2025, Indonesia telah menjalin 21 perjanjian perdagangan dengan 30 negara mitra, mencakup PTA, FTA, dan CEPA di enam kawasan regional. Data menunjukkan, lebih dari 72 persen ekspor dan 74 persen impor Indonesia berasal dari negara mitra FTA. Angka ini mencerminkan pentingnya keberadaan perjanjian tersebut dalam mendukung pertumbuhan ekspor, menciptakan peluang kerja, dan memperkuat struktur ekonomi nasional.
“Dalam implementasi strategi tersebut, sinergi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat merupakan faktor penting. Dengan upaya bersama, optimis dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada,” tutup Wamendag Roro.
President Director PT Bank HSBC Indonesia, Francois de Maricourt menyampaikan, HSBC berkomitmen untuk selalu siap berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“HSBC dengan tangan terbuka akan ikut serta dalam peningkatan daya saing global Indonesia dan berkontribusi dalam peningkatan sektor penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI di Indonesia,” pungkas Francois.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement