Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Anjlok, Unilever Janji Dividen 100 Persen

Saham Anjlok, Unilever Janji Dividen 100 Persen Kredit Foto: Unilever
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memastikan akan mempertahankan kebijakan pembagian dividen sebesar 100 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2025. Strategi ini diambil untuk menjaga kepercayaan pasar dan memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham di tengah tekanan berkepanjangan pada performa harga saham perseroan.

Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menegaskan bahwa kebijakan pembagian dividen penuh tetap akan diberlakukan pada 2025.

"Apa yang telah kami lakukan di masa lalu terkait strategi pembagian dividen akan tetap kami pertahankan. Investor dapat mengharapkan pembagian dividen 100 persen pada tahun 2025. Kami berkomitmen penuh untuk memastikan distribusi dan pembagian dividen 100 persen kepada para investor dan pemegang saham kami," ujar Neeraj Lal dalam paparan kinerja keuangan di Jakarta.

Kebijakan ini dipandang sebagai daya tarik utama bagi investor di tengah koreksi harga saham UNVR yang mencapai 22,28 persen secara year to date (ytd), dan telah melemah hingga 82,48 persen dalam lima tahun terakhir ke posisi Rp1.465 per saham.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengakui bahwa penurunan harga saham tersebut bukan merupakan fenomena jangka pendek, melainkan refleksi dari kinerja yang belum optimal dalam lima tahun terakhir. Ia menegaskan bahwa perseroan telah mengambil berbagai langkah strategis sejak akhir tahun lalu untuk memperbaiki kinerja.

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Cetak Laba Rp1,23 Triliun di Kuartal I 2025, Terkoreksi 14,57%

Baca Juga: Perjalanan Kecap Bango, dari Produksi Rumahan Yunus Kartadinata di Tangerang hingga Sukses di Bawah Unilever

Pada kuartal I 2025, Unilever Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun, turun 14,6 persen secara tahunan (year on year atau yoy). Namun, secara kuartalan (quarter to quarter atau qtq), laba bersih ini melonjak signifikan sebesar 244,7 persen, seiring dengan penyesuaian strategi operasional seperti pengurangan stok dan penyesuaian harga yang berdampak pada penjualan jangka pendek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: