Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugi KRAS Capai Triliunan Rupiah, Bos Krakatau Steel Angkat Bicara

Rugi KRAS Capai Triliunan Rupiah, Bos Krakatau Steel Angkat Bicara Kredit Foto: Website Krakatau Steel
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) harus menerima kenyataan pahit di kuartal I 2025 setelah mencatatkan rugi bersih sebesar US$154,7 juta atau sekitar Rp2,4 triliun. Kerugian ini membengkak 18,81% dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat US$130,21 juta.

Sepanjang kuartal I-2025, pendapatan Krakatau Steel juga hanya mencapai US$954,59 juta, turun signifikan 34,35% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$1,45 miliar. Namun, di balik tekanan ini, Krakatau Steel menunjukkan usaha keras untuk menjaga stabilitas bisnisnya.

Direktur Utama Krakatau Steel Group, Muhamad Akbar Djohan, menjelaskan bahwa meski pabrik Hot Strip Mill (HSM) 1 tidak beroperasi sepanjang tahun 2024, perusahaan tetap mencatat laba bruto sebesar US$106,94 juta (Rp1,73 triliun) serta EBITDA positif senilai US$6,63 juta (Rp107,17 miliar).

Baca Juga: Sempat Terhenti, Krakatau Steel Bakal Fokus Lagi Garap Pasar Eropa

“Walaupun sepanjang tahun 2024 pabrik HSM 1 tidak beroperasi, namun Krakatau Steel di tahun 2024 terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Akbar Djohan memaparkan bahwa Krakatau Steel masih mampu menjaga arus kas operasi positif sebesar US$88,15 juta (Rp1,42 triliun) dan mencatat total aset hingga akhir Desember 2024 sebesar US$2,89 miliar (Rp46,77 triliun), meningkat 1,59% dari tahun sebelumnya.

Namun, beban keuangan yang tinggi menjadi beban tersendiri, yakni sebesar US$153,65 juta (Rp2,48 triliun). Tak hanya itu, Krakatau Steel juga mencatatkan rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar US$49,68 juta (Rp802,66 miliar), sehingga total rugi berjalan menjadi US$148,42 juta atau tetap setara dengan Rp2,4 triliun.

Di tengah tekanan global dan tantangan industri, Krakatau Steel tidak menyerah begitu saja. “Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja Krakatau Steel Group untuk memastikan produksi pabrik Hot Strip Mill (HSM) berjalan sesuai target dan keberlangsungan usaha Perseroan tetap terjaga ke depannya,” tegas Akbar Djohan.

Baca Juga: Krakatau Steel Rugi Triliun Rupiah, DPR Minta Bank Himbara Beri Dukungan

Optimisme pun mulai terlihat dengan kembali beroperasinya Pabrik HSM 1 yang memiliki kapasitas produksi hingga 2,4 juta ton Hot Rolled Coil per tahun. Selain itu, kolaborasi strategis yang telah diteken bersama perusahaan BUMN, distributor, pabrikan, dan konsumen lainnya menjadi harapan baru untuk mendongkrak penjualan dan membangun kepercayaan stakeholder.

“Kami optimistis bahwa Krakatau Steel Group bisa mendapatkan kepercayaan melalui brand equity dari para stakeholder termasuk meningkatkan volume penjualan di tahun ini,” ungkapnya.

Akbar Djohan juga menegaskan bahwa Krakatau Steel tidak hanya bertumpu pada bisnis baja semata. Perusahaan kini aktif mengoptimalkan sektor pendukung seperti kawasan industri, logistik, kepelabuhanan, energi, hingga pengelolaan air industri. Langkah diversifikasi ini diharapkan mampu menjadi pendorong pertumbuhan kinerja grup secara menyeluruh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: