Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugi Bengkak 60% di Awal 2025, Krakatau Steel (KRAS) Tetap Optimis Bangkit Lewat Pabrik Baru

Rugi Bengkak 60% di Awal 2025, Krakatau Steel (KRAS) Tetap Optimis Bangkit Lewat Pabrik Baru Kredit Foto: KRAS
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengawali tahun 2025 dengan catatan keuangan yang kurang menggembirakan. Perusahaan pelat merah ini membukukan rugi bersih sebesar USD46,90 juta pada triwulan I 2025, meningkat 60,96% dibandingkan rugi bersih USD29,14 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, Krakatau Steel tetap menunjukkan sinyal pemulihan. Pendapatan perusahaan pada tiga bulan pertama 2025 tercatat sebesar USD234,76 juta atau sekitar Rp3,88 triliun, naik tipis 1,28% dari capaian triwulan I 2024 yang sebesar USD231,79 juta.

Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menyampaikan, “Hingga triwulan I 2025 ini Krakatau Steel berhasil memperoleh laba bruto sebesar USD12,95 juta atau setara Rp214,59 miliar, dengan capaian gross profit sebesar 5,52%. Di sisi biaya usaha terjadi penurunan sebesar 11% menjadi sebesar USD23,86 juta atau setara Rp395,23 miliar.”

Baca Juga: Rugi KRAS Capai Triliunan Rupiah, Bos Krakatau Steel Angkat Bicara

Optimisme perusahaan juga terlihat dari bertambahnya total aset. Per 31 Maret 2025, Krakatau Steel mencatatkan total aset sebesar USD2,92 miliar atau setara Rp48,35 triliun, naik 0,82% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar USD2,89 miliar atau Rp46,77 triliun.

Salah satu sumber harapan baru bagi KRAS datang dari fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM#1) yang mulai beroperasi pada awal tahun ini. Meski masih dalam tahap awal dan belum berjalan optimal, pabrik ini diyakini menjadi kunci untuk mengembalikan performa bisnis yang sempat terganggu.

Baca Juga: Sempat Terhenti, Krakatau Steel Bakal Fokus Lagi Garap Pasar Eropa

“Dengan mulai beroperasinya fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM#1) di Triwulan I 2025, meskipun masih belum optimal, Perseroan fokus bersiap untuk mengembalikan bisnis yang terdampak selama periode recovery dan tetap optimis mengupayakan perbaikan kinerja di Triwulan I 2025 dari segmen baja maupun non baja,” ujar Akbar Djohan.

Lebih lanjut, Akbar menyebut bahwa untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, Krakatau Steel telah menyiapkan sejumlah strategi dan langkah preventif demi memastikan operasional pabrik HSM#1 berjalan sesuai rencana. Dengan begitu, keberlangsungan usaha jangka panjang perusahaan tetap terjaga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: