Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetekan Bisnis Hotel, SSIA Rugi di Awal 2025 Meski Konstruksi Tumbuh Positif

Tetekan Bisnis Hotel, SSIA Rugi di Awal 2025 Meski Konstruksi Tumbuh Positif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membukukan rugi bersih sebesar Rp21,7 miliar pada kuartal I-2025, di tengah tekanan tajam pada segmen perhotelan yang tengah menjalani renovasi besar. Kinerja keuangan perusahaan turut tertekan oleh penurunan laba kotor 35% menjadi Rp199,5 miliar dan merosotnya EBITDA hingga 75% menjadi Rp36,3 miliar.

Meski demikian, dua segmen utama yakni konstruksi dan properti masih menjadi penopang pendapatan SSIA yang mencapai Rp1,068 triliun, hanya turun tipis 2,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan, segmen konstruksi mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 24,5% menjadi Rp887,6 miliar atau sekitar 77% dari total pendapatan konsolidasian. Sementara segmen properti tumbuh moderat 2,6% menjadi Rp163,8 miliar, didorong penjualan lahan industri di Suryacipta Karawang yang meningkat 31,4% secara nilai.

Baca Juga: Anggarkan Capex Rp3,6 Triliun, SSIA Bidik Kenaikan Laba 20 Persen

Sebaliknya, pendapatan dari bisnis perhotelan anjlok 57,3% menjadi Rp99,5 miliar akibat renovasi besar Hotel Melia Bali sejak Oktober 2024. Meski menekan kinerja, manajemen SSIA menilai langkah ini sebagai strategi jangka menengah untuk meningkatkan nilai portofolio hotel ke depan.

“Kami melihat ini sebagai fase penyesuaian jangka pendek, khususnya untuk unit perhotelan. Dengan proyek konstruksi yang terus bertambah dan minat investor yang tinggi di kawasan industri, kami percaya prospek pertumbuhan tetap kuat,” ujar Erlin Budiman, VP Investor Relations & Sustainability SSIA.

Baca Juga: Penjualan Laris Manis, Emiten Tekstil (BELL) Bukukan Laba Rp6,07 Miliar pada Q1 2025

Di sisi lain, kondisi keuangan perusahaan tetap solid dengan posisi kas sebesar Rp2,2 triliun dan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah di angka 12,6%.

Anak usaha di sektor konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 46,1% menjadi Rp42 miliar, meskipun nilai kontrak baru menurun hampir separuh dibanding tahun sebelumnya. Proyek seperti Pabrik AHM di Deltamas dan Holiday Inn Express Bandung tetap menjadi andalan.

Sementara itu, unit digital SSIA, Travelio.com, juga mencatat pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 14% secara tahunan dan kini mengelola lebih dari 15.000 unit properti di 14 kota besar di Indonesia.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: