- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
SSMS Targetkan Pertumbuhan 10%, Anggarkan Belanja Modal Rp510 Miliar di 2025
Kredit Foto: Ist
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 10% pada 2025. Optimisme tersebut akan dicapai dengan strategi utama mencakup efisiensi biaya, peningkatan kapasitas produksi, dan ekspansi ke sektor hilir industri kelapa sawit.
“Produksi sawit diproyeksikan pulih ke level 2023, bahkan tumbuh 10 persen. Kami melihat ini sebagai peluang untuk mencapai pertumbuhan positif yang realistis,” ujar Direktur Utama SSMS, Jap Hartono, seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (14/5/2025).
Untuk mendukung target tersebut, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp510 miliar tahun ini. Hingga kuartal I-2025, sekitar Rp180 miliar telah direalisasikan, utamanya untuk pembangunan infrastruktur perkebunan, perbaikan perumahan karyawan, serta pembelian alat mekanisasi dan modernisasi alat berat.
Baca Juga: Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tebar Dividen Ratusan Miliar, Cek Jadwal Lengkapnya!
Manajemen menyatakan bahwa strategi hilirisasi akan menjadi kunci pertumbuhan jangka menengah. Anak usaha SSMS, CBUT, saat ini tengah membangun fasilitas ekspansi berkapasitas 1.500 ton per hari, yang ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun.
Selain itu, kebijakan B35 yang mendukung program biodiesel dinilai efektif menyerap produksi dalam negeri. SSMS menyatakan, apabila implementasi B40 diterapkan, porsi ekspor bisa dikurangi demi memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Perusahaan juga mencatat lonjakan beban pajak ekspor seiring meningkatnya volume pengiriman ke luar negeri. Namun, manajemen menegaskan bahwa peningkatan volume ekspor mampu mengimbangi biaya tambahan tersebut.
“Harga CPO memang fluktuatif, tapi strategi kami tetap yakni efisiensi dan pengendalian biaya. Dengan cash cost sekitar USD325 dan break-even di USD550, kami tetap kompetitif,” ungkap CFO SSMS, Jahja Tanudjaja Adelai.
Baca Juga: Harga CPO Masih Tertekan, Pasar Masih Diselimuti Awan Suram
Tahun ini, perusahaan tidak merencanakan program replanting karena usia tanaman yang masih produktif, yakni rata-rata 24 tahun dengan hasil mencapai 22 ton per hektare. Program peremajaan baru akan dilakukan mulai 2026.
SSMS juga mencatatkan performa terbaik di unit Sepondam Estate, yang dikelola oleh PT SMU, dengan hasil panen (yield) mencapai 28,5 ton per hektare per tahun dan oil extraction rate (OER) sebesar 24 persen.
Dari sisi keberlanjutan, SSMS menegaskan komitmennya dengan telah meraih sertifikasi penuh RSPO dan ISPO. Perusahaan menyebut sebagai satu-satunya emiten sawit di Indonesia yang telah memperoleh kedua sertifikasi tersebut secara 100 persen.
“Setiap limbah produksi diproses ulang menjadi energi. Kami menerapkan prinsip zero waste,” ujar Chief Operating Officer SSMS, Akhmad Faisyal.
Baca Juga: Luar Dalam Sawit Indonesia Diguncang
Hingga saat ini, perusahaan telah mengoperasikan dua pabrik biogas. Sementara rencana pembangunan tiga pabrik biogas tambahan dan Bio-CNG masih dalam tahap perencanaan, dengan fokus utama tetap pada peningkatan produktivitas buah
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement