Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Ritel Diprediksi Tembus 7,5 Juta di 2025, Mirae Asset Optimistis

Investor Ritel Diprediksi Tembus 7,5 Juta di 2025, Mirae Asset Optimistis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis jumlah investor ritel pasar saham di Indonesia bisa melampaui 7,5 juta orang pada akhir 2025. Optimisme ini didorong oleh peningkatan inklusi keuangan serta kemajuan teknologi informasi yang memperluas akses masyarakat terhadap investasi.

Prisa Ngadianto, Head of Retail Business Support Mirae Asset, menyebut target tersebut realistis jika melihat tren pertumbuhan beberapa tahun terakhir, didukung oleh edukasi dan kompetisi pasar modal yang semakin aktif.

“Investor ritel pasar saham tumbuh dari 1,7 juta pada 2020 menjadi 4,38 juta per akhir 2024. Maka secara konservatif kami memperkirakan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 7,5 juta pada akhir tahun ini, atau meningkat lebih dari 1 juta investor,” ujarnya dalam agenda Media Day: May 2025 by Mirae Asset, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga: Investor Jangan Lewatkan! Ini Deretan Emiten yang Bakal Cum Date Besok

Data otoritas bursa mencatat, jumlah investor pasar modal Indonesia melonjak signifikan dalam lima tahun terakhir, dari 3,88 juta pada 2020 menjadi 14,87 juta pada 2024. Sementara itu, investor ritel saham melalui rekening C-BEST IDX tumbuh dari 1,7 juta menjadi 6,38 juta dalam periode yang sama, dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 30,36%.

Prisa menjelaskan, lonjakan jumlah investor dipicu oleh dua faktor utama, yakni maraknya kompetisi trading serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan efek. Ia juga menilai bahwa peningkatan kualitas emiten dan edukasi yang inklusif dari perusahaan sekuritas akan mempercepat pertumbuhan jumlah investor.

“Kami di Mirae Asset terus mengedukasi masyarakat secara online maupun offline, termasuk melalui media sosial, agar literasi pasar modal semakin luas,” ujarnya.

Baca Juga: Pasar Modal Makin Bergairah, BEI Sebut Ada 32 Emiten Lagi Antre IPO

Senada dengan itu, Leo Nara Wirendra, Head of Marketing Mirae Asset, menyampaikan bahwa perusahaan konsisten menggelar berbagai program edukasi dan kompetisi untuk menarik minat investor baru.

Salah satu program andalan adalah kompetisi HOTS Championship yang telah memasuki tahun kelima dan dianggap sebagai tolok ukur kompetisi trading di pasar modal.

“Selain itu, kami juga menggelar Mirae Asset Festival dua kali dalam setahun, yang menjadi sarana promosi sekaligus edukasi. Program ini memberikan insentif seperti saldo rekening untuk nasabah baru, nasabah aktif rekening margin, dan diskon biaya transaksi,” jelas Leo.

Sementara itu, Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, menyarankan investor dan trader untuk memanfaatkan momentum pasar di tengah potensi koreksi yang terbatas. Ia mendorong strategi buy on weakness terhadap saham-saham dengan kinerja positif pada kuartal I/2025.

“Pasar saham saat ini masih tertekan aksi jual, terutama karena nett foreign sell yang mencapai Rp35 triliun sejak awal tahun. Namun, dalam sebulan terakhir sudah mulai menunjukkan arus dana asing yang positif,” kata Martha.

Ia menyebut sejumlah saham dengan kinerja kuartalan yang baik dan layak dikoleksi, seperti CPIN, ANTM, ARTO, RALS, dan DKFT. Di tengah ketidakpastian global dan perang dagang, saham-saham berbasis emas seperti ANTM, HRTA, ARCI, dan BRMS juga dinilai menarik karena dianggap sebagai instrumen lindung nilai (safe haven).

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: