Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Executive Director of International Affairs Go Study Global Education Echo Qin mengatakan bahwa untuk dapat bekerja di RRT, memiliki kemampuan bahasa Mandarin sangat penting.
“Belajar bahasa Mandarin akan membuka peluang karier baru dengan industri China di berbagai tempat di Indonesia. Jika siswa dan mahasiswa Kemenperin memiliki kemampuan berbahasa Mandarin, kami yakin akan lebih mudah bagi mereka untuk bergabung dengan program magang kami atau mendapatkan pekerjaan penuh waktu di China,” jelasnya.
Dari 22 unit pendidikan vokasi Kemenperin yang bekerja sama dengan Go Study Global Education, salah satunya adalah Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng (AK-Manufaktur Bantaeng). Unit pendidikan tinggi yang dibangun dengan dukungan Pemerintah Swiss ini memiliki spesialisasi di bidang industri manufaktur dan menawarkan tiga program studi, yakni analisis kimia, teknik perawatan mesin, serta teknik listrik dan instalasi. Berdasarkan data Kemenperin, 100 persen lulusan AK-Manufaktur Bantaeng diserap langsung bekerja di industri.
Bersama Go Study Global Education, AK-Manufaktur Bantaeng mengusung kerja sama dalam pelaksanaan program kelas bahasa Mandarin dan rekrutmen lulusan. Selain Go Study Global Education, AK-Manufaktur Bantaeng juga memiliki kerja sama dengan beberapa perusahaan RRT lainnya, seperti PT Indonesia Weda Bay Industrial Park, PT New Hope Indonesia, dan PT Indonesia Huabao Industrial Park.
Saat ini, Kemenperin sedang membuka penerimaan siswa dan mahasiswa baru pada seluruh unit pendidikan vokasinya melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025 yang berlangsung dari 22 April hingga 31 Mei 2025. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses website resmi jarvis.kemenperin.go.id.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement