Kredit Foto: Istimewa
“Kesehatan reproduksi perempuan, seperti saat haid, perlu mendapat perhatian. Selain pendekatan medis, jemaah perempuan juga butuh pendampingan fikih yang tepat agar tetap tenang dan tidak bingung menjalankan ibadahnya. Kita perlu memastikan pembimbing perempuan hadir dalam jumlah yang cukup, dan memiliki perspektif yang ramah gender,” ungkap Arifah Fauzi.
Arifah Fauzi berharap kehadirannya sebagai bagian dari Tim Amirul Hajj dapat memberikan masukan konkret dalam evaluasi penyelenggaraan haji, khususnya dari perspektif kebutuhan jemaah perempuan. Oleh karenanya, Kementerian PPPA akan mengumpulkan data, testimoni, dan pengalaman lapangan sebagai masukan kebijakan lintas kementerian.
Keikutsertaan Menteri PPPA dalam rombongan Amirul Hajj menjadi bagian dari upaya pengarusutamaan gender dalam kebijakan haji. Dengan sinergi antar-kementerian, diharapkan muncul rekomendasi kebijakan pelayanan ibadah haji yang ramah terhadap perempuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement