Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Indonesia menghadapi kesenjangan besar dalam pemenuhan kebutuhan talenta digital. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), jumlah kebutuhan talenta digital nasional diproyeksikan mencapai 12.092.110 orang.
Namun, ketersediaan aktual hanya sekitar 9.343.849, menyisakan defisit sebesar 2.748.260 talenta hingga 2030.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan dalam periode 2025–2030, rata-rata kebutuhan talenta digital per tahun diperkirakan mencapai 458.043 orang.
Wahyu mengatakan saat ini, dominasi pertumbuhan talenta digital masih terpusat di Pulau Jawa. Hal ini dipengaruhi oleh empat dimensi utama yang menjadi indikator kekuatan wilayah dalam pengembangan talenta digital.
“Kenapa kok terlihat Jawa lebih menonjol? Kita mengukur dari empat dimensi. Jadi ada infrastruktur, sumber daya manusia, literasi digital. Jawa memang infrastrukturnya kuat. Makanya muncul untuk Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur. Itu kuat,” jelas Wahyu dalam acara Ngopi Bareng Media, Jumat (20/6/2025).
Mengacu pada peta persebaran talenta digital versi Komdigi, hanya sedikit provinsi yang tergolong dalam zona over supply. Sebagian besar wilayah Indonesia masih masuk kategori defisit.
Untuk menutup kesenjangan ini, Dia menegaskan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program penguatan talenta digital nasional.
Baca Juga: Komdigi Pacu Investasi Digital Lewat Kemitraan Global
“Kita bukan hanya bekerja sendiri. Kita itu kunci sukses adalah kolaborasi,” tegasnya.
Komdigi menggandeng perguruan tinggi dan berbagai sektor terkait untuk memberdayakan dan mempercepat pertumbuhan talenta digital lokal. Langkah ini diharapkan mampu memperkecil kesenjangan dan memenuhi kebutuhan nasional hingga 2030.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement