Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI dan Rusia Sepakat Kerja Sama Migas Senilai Lebih dari US$10 Miliar

RI dan Rusia Sepakat Kerja Sama Migas Senilai Lebih dari US$10 Miliar Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa Indonesia dan Rusia telah mencapai kesepakatan kerja sama di sektor minyak dan gas (migas) dengan nilai investasi lebih dari US$10 miliar.

“Di atas 10 miliar lah (investasinya),” ucap Bahlil di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Baca Juga: Danantara–RDIF Bentuk Dana Investasi Rp37,8 Triliun, Dorong Kolaborasi Strategis Indonesia–Rusia

Kesepakatan tersebut merupakan hasil kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia dalam rangka pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

Bahlil mengatakan, sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, delegasi Rusia dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada Kamis dan Jumat pekan ini. Pemerintah Indonesia juga telah menyerahkan sejumlah dokumen proyek yang berpotensi dikembangkan bersama di sektor migas.

“Minggu ini, pada hari Kamis dan Jumat, sudah ada tim dari Rusia yang datang ke Indonesia untuk memulai. Menindaklanjuti apa yang dibicarakan,” ujarnya.

Bahlil menerangkan bahwa RI dan Rusia akan menggarap proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair Liquefied Natural Gas (LNG), termasuk pasokan minyak.

“Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil dalam keterangan resmi, Jumat (20/6/2025).

Bahlil mencatat, Indonesia memiliki sekitar 40 ribu sumur migas, namun baru 16–17 ribu yang aktif diproduksi, sementara sisanya masih dalam kondisi idle atau belum dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga: Bahlil Dorong Eksplorasi Sumur Migas Baru di Sorong

Selain pengembangan sumur baru, kerja sama RI–Rusia juga mencakup optimalisasi sumur-sumur tua. Presiden Putin, kata Bahlil, telah menawarkan dukungan teknologi dan pengalaman Rusia dalam mengelola sumur minyak kepada Presiden Prabowo.

“Rusia kan salah satu negara yang mempunyai kemampuan dan punya pengalaman panjang dalam rangka mengelola sumur-sumur minyak. Ada teknologinya, kemudian ada idle well-nya yang sudah mereka lakukan juga,” terang Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa Kepala SKK Migas turut serta dalam kunjungan tersebut untuk membangun komunikasi dengan beberapa BUMN Rusia yang potensial menjadi mitra. Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, juga hadir dalam pembicaraan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: