Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asal Jadi Sahabat Israel, Trump Lagi Tinjau Ulang Status 'Negara Sponsor Terorisme' Suriah

Asal Jadi Sahabat Israel, Trump Lagi Tinjau Ulang Status 'Negara Sponsor Terorisme' Suriah Kredit Foto: Unsplash/ abd sarakbi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka lebar-lebar pintu diplomasi dengan Suriah. Terbaru, ia resmi mengakhiri program sanksi hingga status "merah" terhadap Negeri Syam.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan bahwa pihaknya membuka  membuka jalan bagi negara itu untuk kembali terhubung dengan sistem keuangan internasional dan memulai proses pemulihan ekonomi setelah perang saudara yang berkepanjangan.

Baca Juga: Trump Resmi Kasih Surat Peringatan Keras ke Harvard, Subsidi Pusat dan Federal Bisa Dicabut

Di sisi lain, sanksi tetap diberlakukan terhadap sejumlah entitas dan individu yang terlibat kejahatan perang dalam konflik saudara negara itu, termasuk Mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

“Kami akan terus memantau kemajuan Suriah dalam sejumlah prioritas utama,” kata Gedung Putih, dilansir dari Reuters, Rabu (2/7).

Gedung Putih juga mengumumkan bahwa pihaknya tengah meninjau kembali status "negara sponsor terorisme" dari Suriah. Tak hanya itu, pihaknya juga tengah meninjau kembali status dari kelompok pemberontak yang sebelumnya berakar pada Al-Qaeda, Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Adapun peninjauan ini juga tidak terlepas soal adanya keinginan dari AS. Negeri Paman Sam ingin adanya normalisasi hubungan dari Israel-Suriah.

“Hal itu termasuk normalisasi hubungan dengan Israel. Selain itu, penanganan teroris asing, deportasi pelaku terorisme dan pelarangan kelompok teroris dari Palestina,” ungkap Gedung Putih.

Adapun Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shibani menyambut baik keputusan dari Trump. Ia menyebutnya sebagai pembuka jalan bagi rekonstruksi dan pembangunan yang telah lama dinantikan oleh Suriah.

Baca Juga: Trump Kembali Gunakan Tarif sebagai Senjata Negosiasi Global

Shibani menyatakan bahwa pencabutan sanksi akan menghapus hambatan utama pemulihan ekonomi dan membuka kembali pintu hubungan negaranya dengan komunitas internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: