Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putuskan Batasi Impor, Giliran China Kobarkan Perang Dagang ke Uni Eropa

Putuskan Batasi Impor, Giliran China Kobarkan Perang Dagang ke Uni Eropa Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

China menyatakan akan membatasi pembelian alat kesehatan dari Uni Eropa. Hal ini menandai perang dagang terbaru yang dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas kebijakan proteksionis dari Brussels.

Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa langkah ini merupakan respons pihaknya terhadap larangan partisipasi perusahaan asal negaranya dalam tender publik pengadaan alat kesehatan di Uni Eropa.

Baca Juga: Dorong Transisi Energi, Pertamina dan Longi China Bangun Pabrik Panel Surya 1,6 GW

“Disayangkan, meskipun kami telah menunjukkan itikad baik dan ketulusan, mereka tetap memilih jalannya sendiri dengan menerapkan langkah-langkah pembatasan dan membangun hambatan proteksionis baru,” kata Kementerian Perdagangan China, dilansir dari Reuters, Senin (7/7).

“Karena itu, kami tidak memiliki pilihan selain menerapkan langkah-langkah pembalasan yang setara," tambahnya.

China juga akan membatasi impor alat medis dari negara lain yang mengandung komponen buatan dari euro yang memiliki nilai kontrak lebih dari 50%. Kebijakan ini mulai berlaku efektif hari Minggu.

Namun, Kementerian Perdagangan menegaskan bahwa produk dari perusahaan-perusahaan euro yang sudah beroperasi dalam wilayahnya tidak akan terdampak oleh pembatasan ini.

Sebelumnya, China juga mengenakan bea masuk hingga 34,9% selama lima tahun terhadap produk brandy dari Uni Eropa. Hal ini menyusul penyelidikan negara tersebut, yang secara luas diyakini sebagai tanggapan atas tarif tinggi terhadap kendaraan listrik buatan China di Eropa.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Dagang, China Minta Trump Enggak Buat Masalah Lagi

Namun Pernod Ricard, LVMH, dan Rémy Cointreau dan merk besar lainnya dikecualikan dari tarif tersebut, selama menjual produknya di atas harga minimum tertentu. Namun harga minimun tersebut hingga kini belum diumumkan secara publik oleh otoritas dari China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: