Ajaib Sekuritas Jawab Tuduhan Transaksi Janggal, Soroti Minimnya Literasi Keuangan
Kredit Foto: Ajaib
PT Ajaib Sekuritas Asia menyatakan bahwa polemik transaksi saham senilai Rp1,8 miliar yang viral di media sosial bukan disebabkan kesalahan sistem, melainkan minimnya literasi keuangan di kalangan investor ritel.
Direktur Utama Ajaib Sekuritas, Juliana, menegaskan bahwa kasus ini menjadi pengingat pentingnya edukasi finansial dalam penggunaan platform investasi digital. "Kami melihat tantangan utama dari permasalahan ini adalah minimnya edukasi dan literasi investasi serta pemahaman fitur di publik," ujar Juliana, Senin (7/7/2025).
Ia menjelaskan, nilai transaksi Rp1,8 miliar yang menjadi sorotan bukanlah kerugian yang dialami nasabah, melainkan total nilai transaksi saham. Juliana menambahkan, jika saham tersebut dijual pada 26 Juni, nasabah justru berpotensi memperoleh keuntungan karena harga saham meningkat saat itu.
Baca Juga: Bos Ajaib Sekuritas Buka Suara Soal Transaksi Rp1,8 Miliar! Begini Katanya
Terkait penggunaan fasilitas pembayaran H+2, Ajaib menegaskan bahwa skema tersebut merupakan mekanisme resmi di pasar modal Indonesia dan bukan bentuk pinjaman. Skema ini telah lama diterapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sebelum kehadiran platform investasi daring.
“Investor memiliki kendali penuh atas pilihan metode pembayaran, baik tunai maupun melalui fasilitas H+2. Semua proses konfirmasi dilakukan secara berlapis dan transparan,” jelas Juliana.
Baca Juga: Tempuh Jalur Hukum, Ajaib Sekuritas Tunjuk Hotman Paris Tangani Kasus Transaksi Saham Rp1,8 Miliar
Sebagai langkah lanjutan, Ajaib berkomitmen memperkuat fitur edukasi dalam aplikasi, memperjelas penyampaian risiko, serta meningkatkan pengalaman pengguna. “Kami akan menjadikan pengalaman ini sebagai momentum untuk memperkuat edukasi, membangun transparansi, dan menciptakan pengalaman investasi yang lebih aman serta inklusif,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul setelah seorang warganet dengan akun Instagram @friendshipwithgod atau Niyo mengeluhkan pembelian saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang melonjak menjadi Rp1,8 miliar, padahal ia mengaku hanya bermaksud membeli saham senilai Rp1 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement