Negosiasi Tarif Trump, Gedung Putih Minta Dunia Ikuti Langkah Tetangga Indonesia Ini
Kredit Foto: Antara/REUTERS/Sarah Silbiger
Amerika Serikat (AS) buka suara terkait progress negosiasi kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meski masih minim hasil, namun rupanya negosiasi diklaim berjalan lancar dan hampir berbuah kesepakatan besar.
Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Stephen Miran, mendorong negara-negara mitra dagangnya untuk memberikan konsesi jika ingin mendapatkan tarif ekspor yang lebih rendah dari Negeri Paman Sam.
Baca Juga: 18 Negara Ternyata Jadi Fokus Utama Negosiasi Tarif Trump, Indonesia Termasuk?
"Saya memperkirakan sejumlah negara yang sedang membuat konsesi kemungkinan akan melihat tanggal (kenaikan tarif) mereka ditunda," ungkapnya di News ABC, dilansir Selasa (8/7).
Adapun Mira juga menyebut bahwa negosiasi dengan sejumlah negara berjalan dengan lancar, salah satunya dengan Uni Eropa dan India. AS dilaporkan hampir mencapai kesepakatan mini trade dealyang akan menetapkan tarif rata-rata sebesar sepuluh persen untuk barang ekspor dari India.
"Saya mendengar kabar baik dari pembicaraan negosiasi tarif dengan Eropa. Saya juga dengar hal yang sama dari India," ujar Miran.
Tebaru, Thailand menawarkan akses pasar yang lebih besar untuk barang-barang pertanian dan industri, serta janji pembelian lebih banyak energi dan pesawat dari AS. Hal ini guna menghindari tarif 36%.
Miran juga mendorong kepada mitra-mitra dagang untuk mengikuti kerangka perjanjian yang sudah dicapai dengan Inggris dan Vietnam. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi panduan bagi negara lain dalam merancang kesepakatan serupa.
Ia menambahkan bahwa tekanan pemerintahanya juga mendorong banyak negara untuk memindahkan produksi menuju wilayah dari Amerika Serikat.
"Kesepakatan dengan mereka itu fantastis. Sangat menguntungkan kita. Kita menerapkan tarif signifikan terhadap ekspor mereka, sementara mereka membuka pasar mereka untuk kita tanpa tarif," ungkapnya.
Pemerintahan Trump saat ini memfokuskan upaya dagangnya pada delapan belas negara mitra utama yang menyumbang seluruh dari defisit perdagangan AS.
Baca Juga: Negosiasi Tarif Trump, Tetangga Indonesia Ini Tawarkan Penurunan Surplus Dagang US$46 Miliar
Namun, Gedung Putih mengakui bahwa proses negosiasi banyak mengalami hambatan karena “kelambanan” dari negara-negara mitra dalam menyelesaikan kesepakatan perdagangan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement