Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Ekosistem Grab, Superbank Ukir Laba Rp18,67 Miliar

Berkat Ekosistem Grab, Superbank Ukir Laba Rp18,67 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Super Bank Indonesia (Superbank) mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,67 miliar hingga akhir Mei 2025. Capaian ini membalikkan posisi tahun lalu yang mencatat rugi bersih Rp153,32 miliar, seiring keberhasilan transformasi digital dan strategi kolaborasi ekosistem yang dijalankan perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan Superbank, kinerja tersebut ditopang oleh lonjakan pendapatan bunga bersih yang naik 134,66% (year on year/yoy) menjadi Rp473,78 miliar dari Rp201,99 miliar pada Mei 2024. Peningkatan itu berasal dari penyaluran kredit yang tumbuh signifikan menjadi Rp8,26 triliun, naik dari Rp3,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bank Jateng Salurkan Kredit Rp59,45 Triliun Hingga Mei 2025

Di sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) meningkat hampir 10 kali lipat menjadi Rp8 triliun, dari sebelumnya Rp737,64 miliar. Lonjakan ini sejalan dengan tingginya adopsi produk digital seperti OVO Nabung by Superbank dan integrasi fitur rek-wallet yang mendorong inklusi nasabah digital.

Beban bunga ikut melonjak lebih dari 10 kali lipat menjadi Rp190,69 miliar dibandingkan Mei 2024 yang hanya Rp16,22 miliar. Meskipun begitu, Superbank mencatat efisiensi di beberapa pos operasional. Beban tenaga kerja menurun dari Rp187,79 miliar menjadi Rp166,07 miliar, sedangkan beban promosi tetap stabil di kisaran Rp18,98 miliar.

Baca Juga: Dirut Allo Bank (BBHI) Diduga Terlibat Korupsi Mesin EDC, Ini Kata Manajemen

Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) tercatat meningkat menjadi Rp107,60 miliar, naik dari Rp55,10 miliar tahun lalu. Beban lainnya juga mengalami kenaikan menjadi Rp200,63 miliar dari Rp110,37 miliar, mengikuti ekspansi bisnis.

Secara total, aset Superbank meningkat tajam menjadi Rp14,72 triliun atau tumbuh 120,3% yoy dari Rp6,68 triliun. Total liabilitas mencapai Rp9,40 triliun, sementara ekuitas tercatat Rp5,32 triliun, tumbuh 2,5% secara tahunan.

Peningkatan kinerja ini diperkuat oleh model bisnis Superbank yang berbasis kolaborasi dan teknologi, melalui kemitraan dengan ekosistem Grab, Emtek, dan OVO. Penyaluran produk seperti Pinjaman Atur Sendiri (PAS) juga turut berkontribusi pada pertumbuhan kredit dengan skema digital tanpa agunan yang menyasar segmen underbanked.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: