Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berlaku 1 Agustus, Airlangga Intensifkan Negosiasi Selama Tiga Pekan dengan AS

Berlaku 1 Agustus, Airlangga Intensifkan Negosiasi Selama Tiga Pekan dengan AS Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, resmi mengumumkan pemberlakuan tarif dagang sebesar 32% terhadap produk impor asal Indonesia yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Sebagai langkah cepat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, langsung menemui otoritas pemerintah AS untuk merespons kebijakan tersebut.

Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia dan AS telah sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam waktu tiga minggu ke depan, atau hingga menjelang diberlakukannya tarif pada 1 Agustus.

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Menko Airlangga, usai menemui  Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Jamieson Greer, yang dikutip di Jakarta, Kamis (10/7/2025). 

Baca Juga: Airlangga Kebut Negosiasi Dagang dengan AS, Begini Updatenya!

Menurutnya, perundingan berjalan sangat konstruktif dan telah mencapai kemajuan di berbagai isu strategis. Isu yang dibahas mencakup tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

“Perundingan kali ini memberikan ruang untuk membuat kesepakatan lebih lanjut, baik yang terkait dengan besaran tarif resiprokal maupun offer yang disampaikan Indonesia,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan AS selama ini telah terjalin sangat baik dan perlu terus diperkuat, terutama dalam kerja sama komersial dan investasi.

“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Beberapa hari lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang energi dan pertanian telah menandatangani MoU dengan perusahaan dan asosiasi usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi,” tambahnya.

Selain itu, kedua negara juga melihat potensi besar dalam memperluas kemitraan di sektor strategis, khususnya critical minerals.

Baca Juga: Airlangga Kejar Trump ke Washington Usai Tarif RI Naik Jadi 32%

“Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ujar Airlangga.

Airlangga menambahkan bahwa Indonesia dan AS telah berkomitmen untuk memaksimalkan waktu yang tersisa sebelum 1 Agustus untuk menyusun dasar kebijakan tarif resiprokal yang saling menghormati penawaran dan permintaan masing-masing pihak.

Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan ini antara lain Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: