- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kejar Target NZE, Pupuk Indonesia Teken MoU Suplai Gas & Pemanfaatan CO2
Kredit Foto: Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) strategis dengan dua anak usaha PT Energi Mega Persada (EMP) Tbk, terkait penyediaan gas bumi dan pemanfaatan karbon dioksida (CO₂).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjamin pasokan bahan baku pupuk sekaligus mendukung transisi energi nasional.
“Melalui dua MoU strategis ini, Pupuk Indonesia tidak hanya memperkuat ketersediaan bahan baku, tetapi juga menjadi enabler transisi energi bersih untuk mewujudkan swasembada pangan dan industri pupuk yang efisien serta berkelanjutan,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (1/7/2025).
Baca Juga: Dukung NZE 2060, Emiten Grup Bakrie (ENRG) Gaet Pupuk Indonesia Kembangkan CCS dan CCUS
Adapun MoU pertama ditandatangani bersama EMP Gebang Limited, operator Wilayah Kerja Gebang di Sumatera Utara. Kedua pihak sepakat melakukan kajian pemanfaatan gas bumi dengan estimasi penyerahan harian sekitar 100 juta kaki kubik standar per hari (BBTUD).
Rahmad mengatakan, gas tersebut akan digunakan untuk mendukung operasional dan rencana revitalisasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
“Kita butuh dukungan suplai gas jangka panjang. MoU ini jadi tonggak penting bagi PIM untuk bisa berproduksi lebih efisien,” ujarnya.
Rahmad menjelaskan, kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun dipilih karena potensinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan clean ammonia dunia. Ia mengatakan Pupuk Indonesia tengah bernegosiasi dengan mitra Jepang untuk pengembangan hybrid green ammonia dan pemindahan fasilitas ammonia bunkering dari Singapura ke Aceh.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Komisaris, Yovie dan Wamenaker Jadi Komisaris Pupuk Indonesia
“Aceh kami dorong jadi pusat produksi sekaligus perdagangan clean ammonia dunia. Kami mohon dukungan semua pihak,” ucapnya.
Sedangkan MoU kedua ditandatangani dengan PT Pema Global Energi (PGE) untuk pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Lapangan Arun, Lhokseumawe, Aceh. Tujuannya adalah memproduksi blue ammonia dalam rangka mendukung transisi energi dan ekonomi hijau.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama & CFO EMP, Edoardus Ardianto, mengatakan EMP Gebang berkomitmen menyediakan gas untuk kebutuhan industri pupuk.
"Produksi awal diperkirakan mencapai 40 juta kaki kubik gas per hari pada 2027 dan ditingkatkan menjadi 100 juta pada 2030," ujar Edoardus.
Baca Juga: Indonesia-Singapura Teken MoU Rp800 Triliun dari CCS hingga Jual Listrik, Apa Untungnya?
Direktur Utama EMP, Syailendra S. Bakrie, menyambut positif kerja sama ini. Menurutnya, pengembangan fasilitas CCS dan CCUS akan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 yang dicanangkan pemerintah.
“Lapangan Arun saat ini memproduksi 45 juta kaki kubik gas dan 1.033 barel minyak per hari. Kami memiliki cadangan terbukti 159 miliar kaki kubik gas dan 10,8 juta barel minyak,” ungkap Syailendra.
Penandatanganan dua nota kesepahaman ini menandai langkah konkret Pupuk Indonesia dalam mendukung agenda Asta Cita pemerintah, mewujudkan ketahanan pangan, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global energi bersih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement