Siapkan Daya Saing SDM Muda, Siswadhi Pranoto Loe: Materi Ekspor dan Digitalisasi Harus Masuk Kurikulum Pendidikan
Kredit Foto: Istimewa
Pakar logistik dan transformasi digital, Siswadhi Pranoto Loe, menekankan pentingnya memasukkan materi ekspor dan digitalisasi ke dalam sistem pendidikan Indonesia. Menurutnya, hal ini penting untuk menyiapkan generasi muda agar tidak tertinggal dalam peta perdagangan global yang semakin kompetitif.
“Pendidikan tentang ekspor dan digitalisasi perlu dimasukkan ke dalam kurikulum, mulai dari SMK hingga universitas. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal daya saing bangsa,” ujar Siswadhi dalam wawancara khusus di Jakarta, Minggu (20/7/2025).
Siswadhi menjelaskan bahwa materi kewirausahaan yang diajarkan di sekolah saat ini masih berfokus pada penjualan lokal dan tidak menyentuh ranah ekspor digital. Padahal, peluang ekspor produk lokal oleh anak muda Indonesia terbuka lebar di berbagai sektor, mulai dari makanan olahan, produk kreatif, herbal, hingga aplikasi digital.
Berdasarkan data BPS tahun 2024, hanya sekitar 8% pelaku ekspor yang berusia di bawah 35 tahun. Ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan nasional belum secara efektif membentuk jalur karier sebagai eksportir muda berbasis teknologi.
Siswadhi menambahkan bahwa literasi ekspor seharusnya tidak hanya diajarkan dalam bentuk teori, tetapi juga praktik berbasis proyek.
Baca Juga: Penurunan Tarif Ekspor ke AS Buka Peluang Perluas Pasar RI
Ia menyarankan agar pelajar dan mahasiswa diberi tugas untuk membuat simulasi ekspor riil, mulai dari pencarian buyer, penghitungan harga ekspor, hingga pengemasan dan pengiriman.
“Kalau siswa sudah bisa membuat studi ekspor produk lokal sejak muda, maka saat lulus mereka akan lebih siap masuk ke pasar global. Ini jauh lebih relevan daripada sekadar membuat produk tanpa arah pemasaran,” jelasnya.
Ia juga mendorong agar lembaga pendidikan bekerja sama dengan pelaku industri, asosiasi ekspor, dan marketplace global dalam mendesain kurikulum.
Dengan begitu, materi yang diajarkan akan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
“Ekspor bukan hanya urusan kementerian perdagangan. Ini tanggung jawab bersama, termasuk dunia pendidikan. Kalau kita ingin ekonomi Indonesia naik kelas, maka mindset ekspor harus diajarkan sejak bangku sekolah,” pungkas Siswadhi Pranoto Loe.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement