Kredit Foto: Reuters
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana buyback saham dengan nilai maksimal hingga Rp2 triliun. Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor dan tetap menjaga agar saham free float tidak turun di bawah 7,5% dari total saham tercatat.
Dalam keterbukaan informasi pada Kamis (31/7), Sekretaris Perusahaan UNVR, Padwestiana Kristanti menjelaskan bahwa aksi korporasi ini akan dilakukan selama tiga bulan, terhitung sejak 31 Juli 2025 hingga 30 Oktober 2025. Namun, periode tersebut bisa saja berakhir lebih cepat, asalkan tetap sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Unilever Indonesia Kantongi Laba Rp2,2 Triliun di Semester I 2025, Turun 12,6%!
Buyback akan dilakukan pada harga maksimal Rp1.700 per lembar saham. “Buyback akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku,” jelas Padwestiana.
Perseroan memastikan bahwa dana yang digunakan untuk pembelian saham kembali ini berasal dari kas internal, bukan hasil pinjaman maupun dana dari penawaran umum. Saham yang dibeli nantinya akan dicatat sebagai saham treasuri, yang berarti menjadi pengurang ekuitas perusahaan.
Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Rojali, Unilever Pilih Rombak Strategi
Pelaksanaan buyback tidak akan menurunkan pendapatan maupun mengganggu kinerja finansial UNVR secara keseluruhan. “Perseroan yakin bahwa pelaksanaan buyback tersebut tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha Perseroan, kinerja keuangan, posisi permodalan dan likuiditas. Perseroan memiliki posisi likuiditas dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional Perseroan,” tambah Padwestiana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement