Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Mie Instan hingga Tambang Emas, Intip Kerajaan Bisnis Grup Salim di BEI

Dari Mie Instan hingga Tambang Emas, Intip Kerajaan Bisnis Grup Salim di BEI Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Grup Salim mungkin paling lekat dengan Indomie. Tapi jauh di luar itu, gurita bisnis keluarga Salim sebenarnya mencengkeram banyak sektor ekonomi strategis di Indonesia. Didirikan oleh Sudono Salim (Liem Sioe Liong), Grup Salim kini dilanjutkan oleh sang penerus, Anthony Salim. 

Di bawah komando Anthony, gurita bisnis keluarga ini tumbuh makin ambisius dan agresif. Lewat kepemilikan langsung maupun tak langsung, Salim Group menyusup ke berbagai sektor vital, dari agribisnis, ritel modern, telekomunikasi, perbankan digital, hingga tambang emas dan pusat data. 

Hal itu menjadikan kerajaan bisnis Salim sebagai salah satu yang paling ambisius dan taktis di negeri ini. Penasaran seberapa luas konglomerasi ini menancapkan pengaruh di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Yuk, telisik satu per satu jejak Grup Salim di pasar modal yang daftarnya tak sesingkat yang kamu kira! 

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

INDF adalah tulang punggung utama Grup Salim di sektor makanan dan agribisnis. Perusahaan ini memayungi berbagai lini bisnis mulai dari produksi makanan, perkebunan kelapa sawit, hingga distribusi logistik. Melalui INDF, Grup Salim membangun kerajaan bisnis konsumer yang sangat dominan di Indonesia.

Baca Juga: Raup Penjualan Rp59,84 Triliun, Laba Indofood Salim Group (INDF) Melejit 51% per Juni 2025

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

ICBP adalah anak usaha INDF yang dikenal luas sebagai produsen mi instan Indomie. Selain itu, ICBP juga memproduksi berbagai produk seperti susu, makanan ringan, minuman, dan makanan bayi.

Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

SIMP merupakan entitas agribisnis milik Grup Salim yang mengelola perkebunan kelapa sawit, karet, dan tanaman pangan lainnya. Perusahaan ini memasok bahan baku minyak goreng dan produk turunan lainnya untuk keperluan industri makanan.

PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

LSIP adalah anak usaha SIMP yang fokus pada kegiatan usaha perkebunan, terutama kelapa sawit dan karet. Dengan lahan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, LSIP menjadi salah satu aset penting dalam lini agribisnis Grup Salim.

Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)

DNET adalah kendaraan investasi strategis Grup Salim yang memiliki saham di berbagai perusahaan ternama. Melalui DNET, Grup Salim berinvestasi di sektor ritel, telekomunikasi, dan digital. 

Fast Food Indonesia Tbk (FAST)

FAST adalah pemilik waralaba restoran KFC di Indonesia. Grup Salim memiliki saham FAST melalui DNET. Dengan ratusan gerai yang tersebar di Indonesia, FAST menjadi salah satu aset potensial jangka panjang bagi Grup Salim. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Infrastruktur Salim Grup Catat Penurunan Kinerja di Semester I/2025, Laba Susut 35,95%

Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

ROTI adalah produsen roti merek Sari Roti. Melalui DNET, Grup Salim memiliki kepemilikan strategis di ROTI. Produk ROTI tersebar luas di toko-toko modern, termasuk Indomaret, yang juga terafiliasi dengan Grup Salim.

Bank Ina Perdana Tbk (BINA)

Grup Salim menjadi pemegang saham pengendali Bank Ina dan mendorongnya untuk bertransformasi menjadi bank digital. Sinergi dengan ekosistem ritel seperti Indomaret memberi peluang besar dalam pengembangan layanan keuangan mikro dan digital banking.

DCI Indonesia Tbk (DCII)

DCII adalah pemimpin pasar di industri pusat data Indonesia. Grup Salim masuk melalui entitas PT DCI Strategic Infrastructure (DISM) dan menjadi mitra strategis dalam pengembangan kampus data berskala besar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: