Kredit Foto: Pixabay
Selain menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya warisan leluhur, penyelenggaraan Saparan Apem Yaa Qowiyyu juga berkontribusi nyata dalam menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat lokal di Jatinom. Tradisi turun temurun yang digelar selama sepekan tersebut juga menjadi daya tarik pilihan wisata religi dan budaya bagi masyarakat dari berbagai daerah.
Dampak positif juga tercermin dari meningkatnya permintaan terhadap apem dan berbagai jajanan tradisional lainnya, termasuk antusiasme para wisatawan yang turut hadir dan berbelanja selama berlangsungnya kegiatan tersebut. Salah satu penjual UMKM yang memeriahkan kegiatan menyebutkan bahwa omset yang diperoleh dapat meningkat hingga 3 kali lipat selama kegiatan tersebut berlangsung.
“Selain menjaga kelestarian budaya kemasyarakatan sebagai bentuk penghormatan kepada warisan leluhur, tentu penyelenggaraan tradisi ini menjadi salah satu roda penting penggerak ekonomi daerah setempat,” jelas Juru Bicara Kemenko Perekonomian sekaligus Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (11/8).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement