Kredit Foto: Istimewa
Presiden Federal Reserve (The Fed) Kansas City Jeffrey Schmid menyatakan belum ada urgensi untuk memangkas suku bunga acuan dari Amerika Serikat (AS).
Schmid mengatakan hal itu tidak terlepas dari data ekonomi, mengingat inflasi masih bertahan dalam kisaran target 2%. Di sisi lain, kondisi pasar tenaga kerja relatif kuat.
Baca Juga: Dikritik DPR Soal Bunga Lebih Tinggi dari Bank Konvensional, Ini Penjelasan Bos BSI
“Saya pikir kita berada di posisi yang cukup baik dan perlu data yang benar-benar meyakinkan untuk mengubah kebijakan saat ini,” kata Schmid di CNBC, Jumat (22/8).
Menurutnya, inflasi saat ini kemungkinan lebih dekat ke 3%. Hal ini membuatnya menilai pemangkasan suku bunga justru bisa memengaruhi ekspektasi publik.
“Mil terakhir ini cukup sulit. Kita harus berhati-hati dengan apa yang bisa ditimbulkan oleh penurunan suku bunga jangka pendek terhadap pola pikir inflasi," ungkap Schmid.
Meski data ketenagakerjaan terbaru menunjukkan pelemahan, ia menilai optimisme justru meningkat di kalangan pelaku usaha. Ia juga menyebut suku bunga acuan saat ini tidak banyak menekan perekonomian.
“Saya tidak tahu persis apa yang saat ini kita batasi,” kata Schmid.
Baca Juga: BTN Minta Suku Bunga untuk Rumah Subsidi Jadi 7%
Sebelumnya, The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan Juli. Tekanan publik untuk menurunkan biaya pinjaman juga terus datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement