Utang Sritex Dihapus, CITI Tegaskan Tak Pengaruh Pada Kinerja Bank
Kredit Foto: Azka Elfriza
Citi Indonesia memastikan risiko kredit bermasalah dari utang PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) senilai US$35,83 juta atau setara dengan Rp 585 miliar tidak berpengaruh terhadap kinerja bank.
Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan perseroan telah memprovisikan 100% pinjaman tersebut dan melakukan write-off sehingga tidak membebani rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).
Dia menjelaskan bahwa, langkah tersebut menjaga kualitas aset perseroan tetap sehat pada kuartal II 2025.
Baca Juga: Citi Indonesia Siapkan Swap Facility Dorong Kredit Korporasi
“Ya jadi kalau mengetahui tentang ini sudah sebetulnya untuk nama tersebut sudah diprovisikan 100% gitu ya. Jadi impactnya secara PNL itu tidak ada lagi untuk Citi. Dan kemudian karena sudah diprovisikan juga kami sudah melakukan write-off,” ujarnya kepada Warta Ekonomi, Senin (25/8/2025).
Batara mengatakan, kebijakan itu membuat Sritex sudah keluar dari catatan pembukuan Citi Indonesia. Dengan demikian, posisi rasio NPL perusahaan tetap terjaga rendah.
“Dan dengan demikian karena sudah hilang dari buku sehingga di kuartal kedua ini kelihatan sekali bahwa gross NPL kami rendah 0,2 dan net NPL kami juga rendah 0,2%. Sudah hapus buku,” jelasnya.
Baca Juga: Kasus Kredit PT Sritex Tak Pengaruhi Operasional Bank Jakarta
Langkah manajemen risiko ini mencerminkan strategi perbankan dalam menekan potensi kerugian dari kredit bermasalah. Dengan memprovisikan dan menghapus buku pinjaman Sritex, Citi Indonesia dapat menjaga stabilitas kualitas aset sekaligus mengurangi eksposur terhadap risiko pembiayaan.
Dalam industri perbankan, NPL menjadi indikator penting yang menggambarkan kesehatan kredit bank. NPL yang rendah menunjukkan efektivitas pengelolaan risiko, serta memberi sinyal positif pada investor maupun regulator mengenai kualitas aset bank tersebut.
Ke depan, disiplin dalam manajemen risiko akan tetap menjadi kunci bagi perbankan untuk menghadapi dinamika kredit di sektor riil. Bagi Citi Indonesia, strategi pengendalian NPL juga menjadi bagian dari menjaga reputasi dan kepercayaan nasabah di tengah tantangan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement