Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Layanan Perbankan Stabil di Tengah Aksi Demonstrasi, OJK: Dampaknya Minim

Layanan Perbankan Stabil di Tengah Aksi Demonstrasi, OJK: Dampaknya Minim Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan sektor perbankan nasional tetap berjalan normal meski terjadi kerusuhan dan aksi demonstrasi di sejumlah daerah.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan aksi demonstrasi tidak memiliki dampak signifikan terhadap layanan perbankan. 

“Dampak unjuk rasa terhadap operasional perbankan bisa dikatakan relatif minimal,” kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK, Kamis (4/9/2025).

Dian menambahkan, layanan perbankan kepada masyarakat masih terjaga baik melalui jaringan ATM, mobile banking, maupun kegiatan operasional cabang. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kerja sama antara OJK, perbankan, serta kesadaran masyarakat untuk memastikan layanan tetap lancar.

Baca Juga: OJK Ungkap Kredit Perbankan Masih Tumbuh Melambat di Juli 2025

Meski demikian, beberapa penyesuaian dilakukan guna menjaga kelancaran operasional. Penyesuaian tersebut mencakup perubahan jadwal operasional, penutupan sementara, atau pembatasan jam layanan pada sejumlah kantor cabang maupun mesin ATM yang berada di sekitar lokasi aksi.

“Penyesuaian yang dilakukan dapat berupa penutupan sementara atau pembatasan jam operasional kantor cabang yang berada di area dekat lokasi unjuk rasa. Saya kira ini langkah preventif yang wajar dan normal,” pungkasnya. 

OJK menyatakan kinerja intermediasi sektor perbankan stabil dengan profil risiko yang tetap terjaga. Adapun kredit perbankan di Juli 2025 sebesar Rp8.043,2 triliun atau tumbuh 7,63 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Baca Juga: Gejolak Politik Bikin Rupiah Melemah dan IHSG Tertekan

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,7% yoy dengan nilai mencapai Rp9.294 triliun. Likuiditas industri perbankan juga tetap memadai, tercermin dari rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) sebesar 119,43% dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) 27,05%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing 50% dan 10%. Sementara itu, rasio kecukupan likuiditas (LCR) masih tinggi di level 205,56%.

Kualitas aset perbankan juga relatif terjaga. Non-performing loan (NPL) gross naik tipis dari 2,22% pada Juni menjadi 2,28% di Juli, sementara NPL net stabil di bawah 1%, yakni 0,86% pada Juni dan 0,84% pada Juli. Loan at Risk (LAR) membaik dari 9,86% menjadi 9,73%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: