Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat CHANDI 2025, Menbud Fadli Zon Soroti Peran Budaya dalam Pembangunan Global

Lewat CHANDI 2025, Menbud Fadli Zon Soroti Peran Budaya dalam Pembangunan Global Kredit Foto: Kementerian Kebudayaan

Para delegasi menyampaikan arah kebijakan nasional terkait empat isu urgensi yang diangkat, mencakup praktik baik digitalisasi aset budaya, kerangka metadata, transparansi dalam penggunaan konten berbasis kecerdasan buatan, serta model akses publik yang memastikan nilai budaya tetap berpihak pada pelaku budaya maupun komunitas.

Sektor budaya dan industri kreatif kini bertransformasi menjadi motor penggerak lapangan kerja bagi para generasi muda. Dalam diskusi yang berlangsung, para delegasi tak hanya memperhatikan kesiapan secara infrastruktur, tetapi juga kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan kapasitas.

Sesi pertama dimulai dengan mendengar pernyataan dari ketua delegasi Zimbabwe, Brunei Darussalam, Libya, Palestina, Singapura, Syria, Indonesia, Iran, Yordania, Uzbekistan, Venezuela, Kamboja, Fiji, Malaysia, Thailand, Algeria, Armenia, Bangladesh, dan Belarus. 

Sembilan belas kepala delegasi sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Indonesia yang telah membuka ruang diskusi kebudayaan dan memetakan arah kebudayaan untuk masa depan. Di samping itu, para kepala delegasi juga menempatkan perhatian yang sama terkait ancaman iklim dan konflik terhadap keberlangsungan warisan budaya.

“Budaya merupakan sebuah kohesi sosial, sumber ketangguhan, dan keberlanjutan. Kondisi krisis ataupun konflik harus dipetakan bersama,” tuai Menteri Dalam Negeri dan Warisan Budaya Zimbabwe, Kazembe Raymond Kazembe.

Sebagai negara yang banyak terdampak konflik, Menteri Kebudayaan Palestina, Imadeddin A.S. Hamdan Fawzyah, menegaskan dampak perang yang menghancurkan sejarah, memori kolektif, dan melukai identitas nasional sebuah bangsa.

“Di Gaza, ratusan seniman kehilangan nyawa dan bangunan bersejarah mengalami kerusakan, meskipun demikian Palestina terus meluncurkan program pelestarian budaya termasuk pengembangan industri budaya yang menyuarakan kemanusiaan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Menteri Kebudayaan sekaligus ketua delegasi Syria, Mohammed Yassin Saleh, berharap CHANDI 2025 dapat membangun pemahaman bersama mengenai peran budaya sebagai jembatan diplomasi antarbangsa serta peluang kolaborasi.

“Budaya adalah inti dari diplomasi antarbangsa, serta jalan utama untuk membangun dunia yang lebih adil dan manusiawi. Budaya memiliki kekuatan untuk menjadi kompas perdamaian, penggerak pembangunan, dan modal kemanusiaan dalam menghadapi masa depan.”

Baca Juga: Kemenpar Promosikan Kekayaan Seni dan Budaya Bangsa pada HUT ke-80 RI

Pada sesi kedua, Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi, menaruh perhatian atas konflik yang berlangsung di Palestina. Menurutnya, CHANDI 2025 adalah peluang untuk memperkuat hubungan diplomasi yang berlandaskan kerja sama dan pemahaman bersama. 

“Budaya di Palestina adalah unsur utama dalam peradaban Palestina, ini harus kita lindungi. Tunisia akan terus suarakan perdamaian dunia.” Agenda dilanjutkan dengan mendengar pernyataan dari ketua delegasi Belgia, Bulgaria, Cyprus, India, Laos, Mongolia, Belanda, Oman, Pakistan, Rusia, Rwanda, Tanzania, Tunisia, Albania, Prancis, Irlandia, Italia, Inggris, UNESCO Indonesia, dan Georgia.

Menutup rangkaian sidang, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan lima komitmen hasil diskusi. “Komitmen ini tercermin melalui integrasi budaya dalam pembangunan berkelanjutan, pemajuan diplomasi budaya untuk perdamaian, pemanfaatan transformasi digital dan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, pemberdayaan generasi muda serta industri budaya dan kreatif sebagai motor pertumbuhan inklusif, serta penguatan upaya pelestarian warisan budaya, repatriasi, dan pemberantasan perdagangan ilegal warisan budaya,” pungkas Menbud Fadli Zon.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: