Kredit Foto: Merdeka Copper Gold
PT Merdeka Gold Resources Tbk, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), tengah mempersiapkan langkah besar untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menargetkan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 23 September 2025.
Berdasarkan prospektus singkat yang dirilis, perusahaan akan melepas sebanyak 1,61 miliar saham bernominal Rp150 per lembar. Jumlah ini setara dengan maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga penawaran dipatok dalam kisaran Rp1.800 hingga Rp3.020 per saham. Dari aksi korporasi ini, Perseroan berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp4,88 triliun.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk memperkuat modal kerja anak usaha serta melunasi sebagian pinjaman kepada pemegang saham pengendali. Sebesar USD20 juta atau sekitar Rp328,4 miliar akan disetorkan secara bertahap ke PT Pani Bersama Tambang (PBT) sebagai tambahan modal.
Baca Juga: Rumor IPO Proyek Emas Pani Milik MDKA Menguat, Bakal Jadi yang Terbesar Tahun Ini?
Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pembelian bahan baku, biaya listrik, dan gaji karyawan. Setelah setoran modal ini dikonversi, Merdeka Gold Resources akan tetap memegang kendali 99,99% saham PBT.
Selain itu, dana sebesar USD20 juta atau Rp328,4 miliar juga akan diberikan dalam bentuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) untuk mendukung operasional dan modal kerja perusahaan.
Sisa dana IPO akan dipakai untuk pelunasan sebagian pinjaman kepada induk usaha, MDKA, yang berasal dari perjanjian utang piutang sejak April 2022. Per 4 Agustus 2025, saldo pinjaman Merdeka Gold Resources kepada MDKA tercatat mencapai USD260 juta atau setara Rp4,26 triliun.
Baca Juga: Emiten Sandiaga Uno Lepas 211,10 Juta Saham MDKA, Kantongi Duit Segini
Masa penawaran awal dijadwalkan berlangsung pada 8-10 September 2025, diikuti masa penawaran umum pada 17-19 September 2025. Adapun pencatatan saham di BEI akan dilakukan pada 23 September 2025. Trimegah Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sebagai informasi, Merdeka Gold Resources saat ini tengah mengembangkan Proyek Emas Pani, yang digadang-gadang menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Proyek ini memiliki cadangan emas lebih dari 7 juta ounces dan diperkirakan memiliki umur tambang yang panjang, hingga beberapa dekade ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement